Gunung Penanggungan! Paduan Antara Pesona Alam dan Legenda yang Menghiasi Jalur Pendakian

Gunung Penanggungan! Paduan Antara Pesona Alam dan Legenda yang Menghiasi Jalur Pendakian

Gunung Penanggungan! Paduan Antara Pesona Alam dan Legenda yang Menghiasi Jalur Pendakian-Foto: net -

Namun, cahaya tersebut tidak mendekati mereka dan hanya tetap di tempat yang sama. Kelelahan membuat mereka tertidur, dan saat matahari terbit keesokan harinya, mereka terkejut karena tidak ada satu pun pendaki lain di puncak.

Pertanyaan muncul: siapa yang mendengarkan pembicaraan mereka, dan dari mana asalnya cahaya tersebut?

Kisah serupa juga dilaporkan di gunung lain, seperti Merapi, di mana pendaki mendengar suara ramai meskipun tidak ada orang lain di sekitar.

BACA JUGA:Bikin Horor! Rahasia dan Legenda Tersembunyi Dibalik Keindahan Gunung Ceremai

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Peran Kesultanan Gunung Tabur dalam Perdagangan dan Budaya

Fenomena ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan adanya kehidupan gaib di gunung-gunung suci.

Altar Kuno di Puncak Beruang

Puncak Penanggungan menyimpan misteri terkait altar kuno yang diyakini ada di sana. Banyak pendaki mungkin asyik berfoto tanpa menyadari keberadaan altar yang masih diselimuti kabut.

Di sisi utara lereng, terdapat sebuah bangunan baru yang terlihat seperti altar, kemungkinan digunakan untuk upacara keagamaan.

Dalam kepercayaan Jawa kuno, Gunung Penanggungan dianggap sebagai salah satu puncak Mahameru yang dipindahkan oleh para empu.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Peran Kesultanan Gunung Tabur dalam Perdagangan dan Budaya

BACA JUGA:Apa Saja Merk Sandal Gunung Terbaik untuk Petualangan Outdoor? Ini 10 Rekomendasinya!

Gunung ini dianggap sebagai tempat tinggal dewa-dewa dan leluhur serta menjadi pusat spiritual Kerajaan Majapahit.

Sejak tahun 1998, Nigel Bullough, seorang warga Inggris yang menjadi WNI bernama Hadi Sidomulyo dan profesor di Universitas Surabaya, telah meneliti sejarah terkait gunung ini.

Ia memetakan jalur menuju desa di kawasan Penanggungan dan menemukan jalur kalung yang digunakan pada masa Kerajaan Majapahit untuk mencapai puncaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: