Sati di India, Janda Bakar Diri Setelah Kematian Suami, Kalau di Indonesia Si Wanita?

Sati di India, Janda Bakar Diri Setelah Kematian Suami, Kalau di Indonesia Si Wanita?

Foto : Tradisi Sati.-Sati di India, Janda Bakar Diri Setelah Kematian Suami, Kalau di Indonesia Si Wanita-National geographic

Praktik Sati mempunyai unsur kasta dan agama. Aturan pertama Sati mengatur bahwa janda yang sedang hamil, sedang menstruasi, atau mengasuh anak kecil dilarang melakukan Sati.

“Diyakini juga bahwa wanita yang meninggal di Sati meninggal dalam keadaan suci,” tambah Mitchell.

Ini memberi mereka bonus karma dan menjamin kehidupan selanjutnya yang lebih baik.

Sebaliknya, wanita Brahmana, yang berada pada kasta tertinggi, biasanya dikecualikan dari sati. Sebagai kasta teratas, karma mereka telah mencapai batasnya.

BACA JUGA:Sebab Adanya Benteng-Benteng Jawa, Berdiri karena Ketakutan Hindia Belanda

Artinya mereka tidak perlu melakukan sati karena mereka tidak dapat memperoleh manfaat darinya. Praktek Sati telah menjadi topik kontroversial dalam kebudayaan Asia Selatan selama berabad-abad.

Ada yang menganggap ini sebagai tradisi sakral dan simbol pengabdian seorang wanita kepada suaminya.

Beberapa orang melihat hal ini sebagai manifestasi brutal dari penindasan patriarki di India.

Meskipun kita perlu menghormati budaya dan adat istiadat orang lain, praktik Sati dalam masyarakat modern sulit ditoleransi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: