'Anak Umang Ditunakkah, Kerbai Jande Dibiyekah', Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda

'Anak Umang Ditunakkah, Kerbai Jande Dibiyekah', Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda

rumah baghi suku besemah-pidi-pagaralampos.com

BACA JUGA: Kearifan Lokal Masyarakat Besemah Ghumah 'Baghi' yang Tahan Gempa

Nak Idop Tarek Nyawe Sesughangan

SAYANGNYA, ‘Anak umang ditunakkah dan kerbai jande dibiyekah’, kini nyaris tinggal kenangan belaka. Diakui Satar, saat ini yang terjadi saat ini adalah sikap individualistis yang cuek denga kehidupan orang yang susah.

“Kalau sekarang ini, nak idop tarek nyawe sesughanangan (kalau mau hidup tarik nyawe sendiri-sendiri),”ucapnya memberikan istilah.

Istilah ini bila diartikan kurang lebih bermakna kalau mau hidup carilah caranya sendiri.

Lebih lanjut Satar menyebutkan nak idop tarek nyawe sesughangan, bertolak belakang dengan prinsip kearifan lokal yang dijunjung masyarakat Besemah.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi 'Bubus' Tebat Puyang Khas Suku Besemah

Dia sendiri heran mengapa kearifan lokal yang memiliki nilai sosial tinggi bisa tergerus.

“Mungkin karena faktor masuknya budaya dari luar. Orang kita Besemah tak percaya denga adat istiadat diri sendiri,”sebutnya.

Menurut pandangan Budayawan Sumatera Selatan Vebri Al-Lintani, tergerusnya kearifan lokal Besemah tak bisa dipisahkan dengan sejarah kebijakan.

Tergerusnya kearifan lokal ini katanya, dimulai sejak Pemerintah Pusat menghapuskan sistem pemerintahan marga di Besemah.

BACA JUGA:'Ngulangi Rasan dan Nueghi Rasan', Tradisi Melamar Suku Besemah Yang Tetap Bertahan

“Begitu marga dihapuskan dan diganti dengan sistem kecamatan dan desa, kearifan lokal Besemah mulai terkikis,”ucapnya.

Itu  bisa terjadi lanjut Vebri karena desa yang dipimpin seorang Kepala Desa (Kades)maupun kecamatan yang dipimpin camat tidak memiliki peranan secara kultural.

Pejabat desa dan kecamatan hanya berperan dalam bidang struktural saja. Inilah sebabnya peranan kultural yang melekat pada Pesirah - pemimpin marga - seperti menjaga kearifan lokal menjadi hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: