'Anak Umang Ditunakkah, Kerbai Jande Dibiyekah', Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda

'Anak Umang Ditunakkah, Kerbai Jande Dibiyekah', Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda

rumah baghi suku besemah-pidi-pagaralampos.com

PAGARALAMPOS.COM - Kearifan lokal Besemah mencakup sampai ke aspek sosial. Salahsatu buktinya adalah adanya perhatian besar terhadap anak umang (yatim piatu) dan kerbai jande (janda).

“Untuk anak umang, itu ditunakkah. Kalau kerbai jande dibiyekah. Ini salahsatu kebiasaan di Besemah. Di zaman sekarang disebut kearifan lokal,” ucap Satarudin Tjik Olah, anggota Lembaga Adat Besemah Satarudin Tjik Olah, ditemui Pagaralam Pos di kediamannya.

Anak umang ditunakkah artinya dijelaskan Satar, anak yatim piatu-bila sudah dewasa- segera dinikahkah. Adapun yang bertugas menikahkannya disebutkan Satar, adalah seluruh masyarakat.

Mereka semua ikut andil dalam membantu proses pernikahan sampai syukuran. 

BACA JUGA:SEDAP! Kuliner 'Nasi Samin' Khas Suku Besemah, Miliki Citarasa Timur Tengah Olahan Bapak-Bapak

“Sebelumnya, para pemuka adat dan masyarakat berkumpul. Di sanalah, diutarakan tentang rencana menikahkan anak yatim piatu itu.

Semua yang hadir dimintakan bantuannya,” urai Satar. Dengan cara begini, si anak umang tak perlu khawatir soal biaya dan lain sebagainya. 

Sementara kerbai jande dibiyekah, lanjut Satar adalah bermakna membantu kehidupan ekonomi seorang janda. Ia mencontohkan bila si kerbai jande sedang nugal sawah.

Maka, seluruh masyarakat wajib membantunya sampai selesai. “Prinsipnya gotong-royong membantu yang lemah,”ucapnya.

BACA JUGA:WOW! Ternyata Nama Suku Besemah Berasal Dari Sini, Apa Hubungannya ya?

Ditambahkan Satar, dengan kearifan lokal semacam itu, maka akan terjadi hubungan yang baik antara seluruh masyarakat. Tidak akan ada penduduk yang merasa ditinggalkan sendirian dalam penderitaannya.

Karena itu ia menyatakan, Lembaga Adat Besemah terus berupaya supaya kearifan lokal ini dapat terus dipertahankan.

Sementara Budayawan Sumatera Selatan, Vebri Al-Lintani menilai, Anak umang ditunakkah dan kerbai jande dibiyekah merupakan bentuk kearifan lokal yang sangat akan nilai sosial tinggi.

Karenanya ia salut dengan masyarakat Besemah. “Ini membuktikan bahwa, masyarakat Besemah sejak dulu sudah berbudaya tinggi,” papar Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: