'Anak Umang Ditunakkah, Kerbai Jande Dibiyekah', Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda
rumah baghi suku besemah-pidi-pagaralampos.com
“Saat ini arahnya menuju individualistis. Padahal masyarakat Besemah ini terkenal dengan komunalnya (kekeluargaan),”tuturnya.
BACA JUGA:Budaya Menjaga Batasan 'Singkuh-Sundi', Cara Suku Besemah Menghindari Perzinahan
Kondisi itu ditambahkan Vebri, diperparah dengan tujuan pendidikan di masa kini yang mengarah kepada konsumtif. Sekolah katanya didesain untuk menciptakan para pekerja yang siap pakai.
“Kalau sekarang kita tanya kamu sekolah di sana untuk apa? Pasti dijawabnya untuk bekerja di sana. Padahal sekolah tidak sesempit itu,”paparnya.
Untuk itu, Satar maupun Vebri mendorong supaya seluruh pihak di Pagaralam untuk segera melakukan tindakan lebih lanjut.
Peranan pemerintah kata Vebri sangat dibutuhkan, misalnya membuat kebijakan supaya masyarakat tidak buta dengan sejarah dan budaya sendiri.
Sejalan dengan Ajaran Islam
BILA dicermati, kearifan lokal masyarakat Besemah yang memperhatikan anak umang dan kerbai jande sejalan dengan ajaran Islam.
Banyak perintah Allah yang termuat dalam ayat Al-Qur’an yang menyuruh berbuat baik kepada anak-anak yatim dan janda miskin. Demikian pula denga hadist Nabi Muhammad SAW.
Dalan surah An-Nisa ayat 36 misalnya Allah berfirman yang berarti “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin….”.
Lalu dalam surah Al-Baqarah ayat 1777 Allah yang berfirman, artinya, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,”
Bagaimana dengan kerbai jande dibiyekah? Juga sejalah dengan ajaran Islam. Banyak hadist Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan umat muslim untuk membantu para janda miskin.
Misalnya saja dalam hadist berikut ini yang berarti “Orang yang berusaha menanggung para janda dan orang miskin itu sama seperti orang yang berjihad di jalan Allah, orang yang qiyam (menegakkan sholat) malam tanpa istirahat dan seperti orang yang berpuasa tanpa berbuka”. [HR Muslim: 2982, al-Bukhoriy: 5353, 6006, 6007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: