Sempat Jadi Pendakwah, Bagaimana Si Pahit Lidah Menjadi Utusan Kerajaan Majapahit Sumsel?
Sempat Jadi Pendakwah, Bagaimana Si Pahit Lidah Menjadi Utusan Kerajaan Majapahit Sumsel? - Foto: Kolase by pagaralampos.com--kolase pagaralampos.com
PAGARALAMPOS.COM -Dalam legenda masyarakat Sumatera Selatan (Sumbagsel) yaitu Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Babel dan Lampung, Sang Guru dikenal dengan sebutan Si Pahit Lidah (Serunting Sakti).
Orang-orang percaya bahwa kesaktiannya, Si Pahit Lidah, bisa mengubah manusia menjadi batu.
Banyak sekali versi cerita tentang tokoh ini sehingga banyak pemerhati cerita Sumbagsel yang kesulitan menempatkannya dalam konteks sejarah.
Rahasia Pahit Lidah
Dalam versi suku Serawai (Semidang Alas Bengkulu Selatan), Si Pahit Lidah berasal dari Arab dan diangkat menjadi duta Majapahit untuk tanah Bengkulu oleh Batara Majapahit.
BACA JUGA:Ternyata Ini 5 Model Rambut Pixie Cut Yang Cocok Untuk Wajah Oval!
Untuk memperlancar pekerjaannya, Si Pahit Lidah kemudian menikah dengan putri Raja Serawai di Bengkulu.
Sementara dalam versi Suku Gumay Besemah, Si Pahit Lidah bernama Pangeran Sukemilung, anak dari Ratu Radje Mude (Ratu Kebuyutan) penguasa terakhir Bukit Siguntang.
Dalam versi ini Si Pahit Lidah diceritakan keturunan ke-9 dari Diwe Gumai.
Kisah Diwe Gumai di Bukit Siguntang ini, mirip dengan kisah Legenda Palembang, yang berkisah tentang Raja Sulan (Diwe Gumai), yang berputera Raja Mufti (Ratu Iskandar Alam) dan Raja Alim (Ratu Selibar Alam).
BACA JUGA:Si Pahit Lidah Sang Pendekar Legendaris Sumatera Selatan!
Dimana kemudian anak keturunan Raja Alim (Ratu Selibar Alam) hijrah ke pedalaman membangun Kerajaan Pagar Ruyung.
Dari kedua versi di atas, bisa diambil jalan tengah Si Pahit Lidah sejatinya putera asli Sumatera, yang kemudian belajar di jazirah Arab, sepulang belajar ia mengabdi di Kerajaan Majapahit.
Dan dikarenakan kedekatan kultural, Si Pahit Lidah diangkat menjadi Duta Majapahit untuk Negeri Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: