Pemkot PGA

Sempat Jadi Pendakwah, Bagaimana Si Pahit Lidah Menjadi Utusan Kerajaan Majapahit Sumsel?

Sempat Jadi Pendakwah, Bagaimana Si Pahit Lidah Menjadi Utusan Kerajaan Majapahit Sumsel?

Sempat Jadi Pendakwah, Bagaimana Si Pahit Lidah Menjadi Utusan Kerajaan Majapahit Sumsel? - Foto: Kolase by pagaralampos.com--kolase pagaralampos.com

Menurut legendanya dia pendekar yg baik hati dan bijaksana, berbagai versi asal muasal puyang serunting Sakti.

BACA JUGA:Kalian Wajib Kesini, Pulau Pesumpahan Jadi Destinasi Wisata Favorit di Padang

1. Versi dari Suku Serawai ( Semidang Alas Bengkulu Selatan )

Berdasarkan cerira tutur, Suku Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap.

Sebagian orang mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab yang datang ke Bengkulu melalui Kerajaan Majapahit.

Asal-usul suku Serawai masih belum bisa dirumuskan secara ilmiah, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk-bentuk publikasi lainnya.

Asal-usul suku Serawai hanya diperoleh dari uraian atau cerita dari orang-orang tua.

BACA JUGA:Wisata Alam Taman Langit Tangkeban: Alternatif Liburan Seru dengan Suasana yang Asri

Sudah tentu sejarah tutur seperti ini sangat sukar menghindar dari masuknya unsur-unsur legenda atau dongeng sehingga sulit untuk membedakan dengan yang bernilai sejarah.

Ada satu tulisan yang ditemukan di makam Leluhur Semidang Empat Dusun yang terletak di Maras, Talo.

Tulisan tersebut ditulis di atas kulit kayu dengan menggunakan huruf yang menyerupai huruf Arab kuno. Namun sayang sekali sampai saat ini belum ada di antara para ahli yang dapat membacanya.

Berdasarkan cerita para orang tua, suku bangsa Serawai berasal dari leluhur yang bernama Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Ogan Komering Ilir, Diantaranya Miliki Cerita Legenda Si Pahit Lidah

Asal-usul Serunting Sakti sendiri masih gelap, sebagian orang mengatakan bahwa Serunting Sakti berasal dari suatu daerah di Jazirah Arab, yang datang ke Bengkulu melalui kerajaan Majapahit.

Di Majapahit, Serunting Sakti meminta sebuah daerah untuk didiaminya, dan oleh Raja Majapahit dia diperintahkan untuk memimpin di daerah Bengkulu Selatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: