Pemkot PGA

Sejarah Gereja Immanuel: Jejak Arsitektur Kolonial dan Warisan Keimanan di Jantung Jakarta!

Sejarah Gereja Immanuel: Jejak Arsitektur Kolonial dan Warisan Keimanan di Jantung Jakarta!

Sejarah Gereja Immanuel: Jejak Arsitektur Kolonial dan Warisan Keimanan di Jantung Jakarta!-net:foto-

Pilar-pilar tinggi dan simetris di bagian depan mempertegas kesan megah dan anggun dari bangunan ini.

BACA JUGA:Suku Mongondow: Melacak Akar Budaya Kuno dari Bolaang Mongondow

Material bangunan menggunakan campuran batu bata dan batu alam, sementara interiornya dilengkapi dengan jendela kaca patri dan meja altar yang masih asli dari masa kolonial.

Lantai gereja yang dilapisi marmer serta penggunaan bangku-bangku kayu tua menambah kesan antik dan elegan di dalam ruang ibadah.

Di tengah ruangan, terdapat sebuah mimbar berukir yang masih digunakan hingga kini. Tidak hanya itu, gereja ini juga memiliki sebuah organ pipa bersejarah yang didatangkan langsung dari Jerman.

Meski sudah beberapa kali diperbaiki, organ tersebut masih menjadi bagian penting dalam setiap kebaktian besar di Gereja Immanuel.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Suku Akit: Jejak Kehidupan Masyarakat Pesisir Riau yang Terlupakan!

Perjalanan Nama dan Fungsi

Setelah Indonesia merdeka, nama Willemskerk perlahan-lahan diganti menjadi Gereja Immanuel, mengikuti semangat nasionalisme yang mulai tumbuh.

Nama "Immanuel" sendiri memiliki arti "Tuhan beserta kita", yang mencerminkan semangat keimanan yang ingin dihadirkan oleh gereja ini dalam kehidupan umat Kristiani.

Meski perubahan nama terjadi, Gereja Immanuel tetap mempertahankan fungsi utamanya sebagai tempat ibadah bagi jemaat Protestan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kasada Bromo: Tradisi Sakral di Tanah Tengger!

Gereja ini berada di bawah naungan GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat), dan hingga kini masih aktif menyelenggarakan kebaktian dalam dua bahasa: Indonesia dan Belanda.

Kebaktian berbahasa Belanda diselenggarakan secara rutin setiap hari Minggu pagi, menunjukkan eksistensi sejarah dan akar budaya dari komunitas yang dulu membangunnya.

Nilai Sejarah dan Pelestarian

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait