Mengungkap Kisah di Balik Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Dari Perundingan Hingga Lahirnya Kemerdekaan
Mengungkap Kisah di Balik Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Dari Perundingan Hingga Lahirnya Kemerdekaan-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Di balik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, terdapat rangkaian peristiwa penting yang menjadi fondasi lahirnya Indonesia sebagai negara yang berdaulat.
Salah satu tahap krusial dalam proses tersebut adalah penyusunan naskah proklamasi, yang kini diabadikan dalam Museum Perumusan naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta Pusat.
Museum ini menjadi tempat yang merekam secara lengkap proses penentuan kalimat-kalimat bersejarah yang mengumumkan lahirnya Indonesia merdeka.
Asal Usul Gedung dan Latar Belakang
Bangunan yang kini difungsikan sebagai museum mulanya tidak memiliki hubungan langsung dengan perjuangan kemerdekaan.
Dibangun pada tahun 1920 oleh arsitek Belanda J.F.L. Blankenberg, gedung berarsitektur art deco ini awalnya merupakan rumah dinas bagi pejabat perusahaan farmasi swasta. Lokasinya yang strategis membuatnya kerap dihuni orang-orang terpandang pada masa kolonial.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Lampu LED Motor Paling Terang dan Tahan Lama untuk Kendaraan Anda!
Selama pendudukan Jepang, gedung tersebut diambil alih dan menjadi kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang perwira Jepang yang dikenal memiliki empati terhadap perjuangan bangsa Indonesia.
Peran Maeda sangat penting karena melalui perlindungannya, para tokoh nasional memperoleh tempat yang aman untuk menyusun teks proklamasi.
Peristiwa Bersejarah di Dalam Gedung
Malam tanggal 16 Agustus hingga dini hari 17 Agustus 1945 menjadi momen bersejarah ketika sejumlah tokoh bangsa seperti Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo berkumpul di rumah Maeda.
Di ruang inilah mereka merumuskan kalimat singkat namun sangat menentukan yang kemudian dibacakan pada keesokan harinya.
BACA JUGA:Inilah Motor Matic Suzuki Terbaru, Suzuki Nex hingga Burgman!
Dalam suasana penuh ketegangan, naskah proklamasi disusun, lalu diketik ulang oleh Sayuti Melik untuk menghasilkan versi final yang kemudian ditandatangani Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
