Saat Korea Jadi Kekuatan Budaya Asia Kejayaan Joseon yang Jarang Diungkap
--
BACA JUGA: Menelusuri Tugu Pamandengan: Simbol Kosmologi Jawa dan Jejak Sejarah Kota Surakarta!
Sistem tulisan asli Korea ini lahir bukan sebagai simbol kekuasaan, tapi sebagai alat pembebasan rakyat dari buta huruf.
Bayangkan, di saat banyak bangsa masih menjaga aksara sebagai milik kaum elite, Joseon justru membagikannya ke rakyat jelata.
Langkah revolusioner ini membuat pengetahuan tidak lagi terkurung di istana.
Namun sejarah tak pernah berjalan mulus.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Kimpulan: Warisan Tersembunyi di Tengah Kampus!
Dinasti Joseon harus menghadapi serangkaian invasi, baik dari Jepang melalui serangan Toyotomi Hideyoshi pada akhir abad ke-16 maupun dari bangsa Manchu yang akhirnya membentuk Dinasti Qing di Tiongkok.
Di setiap guncangan itu, Joseon menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Strategi militer, diplomasi fleksibel, dan kohesi budaya menjadi senjata utama mereka.
Di sisi lain, ketahanan itu bukan tanpa konsekuensi Joseon menjadi terlalu berhati-hati.
BACA JUGA:Sejarah Candi Sari: Vihara Buddha dari Abad ke-8 yang Menjadi Jejak Peradaban Mataram Kuno!
Ia menutup diri, membentengi budaya, dan menaruh curiga pada pengaruh asing.
Ironisnya, sikap ini yang akhirnya membuatnya rentan saat memasuki abad ke-19, ketika dunia mulai berubah cepat akibat gelombang kolonialisme dan industrialisasi.
Ketika Jepang akhirnya mencaplok Korea pada 1910, Joseon tak lagi bisa bertahan.
Namun warisan Joseon tak hilang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
