Pemkot PGA

Sungai Sadang dari Masa ke Masa: Jejak Alam dan Kehidupan di Balik Sungai Terpanjang di Sulawesi Selatan

Sungai Sadang dari Masa ke Masa: Jejak Alam dan Kehidupan di Balik Sungai Terpanjang di Sulawesi Selatan

Sungai Sadang dari Masa ke Masa: Jejak Alam dan Kehidupan di Balik Sungai Terpanjang di Sulawesi Selatan-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Sungai Sadang merupakan salah satu Sungai besar yang mengalir di bagian barat Pulau Sulawesi.

Sungai ini tidak hanya penting dari sisi ekologi dan bentang alam, tetapi juga memiliki peran besar dalam perkembangan sejarah serta kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitarnya.

Berawal dari daerah pegunungan di Enrekang dan berakhir di Selat Makassar, Sungai Sadang telah menjadi saksi perjalanan panjang berbagai perubahan sosial, budaya, dan ekonomi yang terjadi di Sulawesi Selatan.

Asal Usul dan Lokasi Geografis

Sungai Sadang bersumber dari Pegunungan Latimojong, salah satu jajaran gunung tertinggi di wilayah Sulawesi.

BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!

Dengan panjang lebih dari 170 kilometer, sungai ini mengalir melewati beberapa kabupaten, seperti Enrekang, Pinrang, hingga sebagian Polewali Mandar.

Sungai Sadang termasuk salah satu sungai utama di Sulawesi Selatan dan memegang peranan penting dalam sistem hidrologi kawasan tersebut.

Nama “Sadang” diperkirakan berasal dari bahasa setempat yang mengacu pada arti “air besar” atau “aliran kuat”. Istilah ini mencerminkan karakter sungai yang memiliki arus deras, terutama ketika memasuki musim hujan.

Sumber Kehidupan Bagi Warga Sekitar

Sejak masa awal pemukiman, Sungai Sadang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Banyak desa dan perkampungan tumbuh di sepanjang bantaran sungai ini. Air dari Sungai Sadang digunakan untuk irigasi, kebutuhan rumah tangga, hingga sarana transportasi air.

Selain sebagai sumber air, sungai ini juga menyediakan ikan air tawar yang menjadi bagian dari konsumsi harian sekaligus sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar. Sebelum tersedianya akses jalan darat yang memadai, Sungai Sadang bahkan menjadi jalur utama untuk membawa kayu, rotan, dan hasil bumi lainnya dari pedalaman menuju wilayah pesisir.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Ciremai: Jejak Alam dan Legenda di Puncak Jawa Barat!

Peran dalam Sejarah Perjuangan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait