Reforma Agraria Dorong Lahirnya Generasi Petani Muda di Desa Soso, Blitar
Reforma Agraria Dorong Lahirnya Generasi Petani Muda di Desa Soso, Blitar-NET-
PAGARALAMPOS.COM - Pelaksanaan Reforma Agraria di Desa Soso, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tidak hanya berdampak pada perubahan status kepemilikan tanah, tetapi juga memicu lahirnya generasi baru petani muda.
Program ini membuka peluang bagi anak muda desa untuk kembali ke sektor pertanian dengan semangat kemandirian, kreativitas, dan orientasi peningkatan ekonomi keluarga.
Selama bertahun-tahun, sebagian besar pemuda Desa Soso menggantungkan hidup sebagai buruh harian, baik di tambang pasir maupun perkebunan.
Ketergantungan pada upah harian membuat penghasilan tidak menentu dan sulit berkembang.
BACA JUGA:Target LP2B 87 Persen, Menteri ATR/BPN Dorong Revisi Tata Ruang di Jawa Barat
Namun, setelah redistribusi tanah melalui Reforma Agraria, kondisi tersebut mulai berubah.
Salah satu petani muda, Aris Setiawan (37), merasakan langsung dampak positif program tersebut.
Ia mengaku kini lebih memilih bertani di lahan sendiri ketimbang bekerja sebagai buruh.
“Dulu jadi buruh penambang pasir, penghasilan tergantung upah harian.
BACA JUGA:ATR/BPN Raih Peringkat Tiga Nasional Penggunaan Produk Dalam Negeri
Sekarang bertani sendiri, hasilnya kita kelola sendiri. Pendapatan jauh lebih baik dan meningkat sangat signifikan,” ujarnya.
Pada 2022, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar menerbitkan sertipikat hasil redistribusi tanah seluas 83,85 hektare di Desa Soso.
Sebanyak 528 keluarga menerima Sertipikat Hak Milik sebagai bagian dari program turunan Reforma Agraria.
Kepastian hukum atas tanah tersebut menjadi fondasi utama bagi warga, khususnya generasi muda, untuk berani mengembangkan usaha pertanian secara mandiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
