Upaya Memerangi Gelombang Baru Islamofobia di Dunia Barat
Poster Film Muhammad, The Messenger of God--google.com
Dibatasi oleh narasi (film pertama ini mengisahkan Nabi Muhammad SAW dari tahun kelahirannya sampai usia 12 tahun), dan larangan agama terhadap menampilkan wajah nabi Muhammad SAW, Majidi mencoba meramaikan dengan adegan-adegan aksi (pertempuran legendaris, kejar-kejaran di pasar, peziarah mengelilingi Ka'bah, pertarungan tangan kosong, kafilah unta, derapkuda di padang pasir).
Film ini bercerita awal mula kelahiran nabi Muhammad SAW, sehingga penonton non-Muslim mengetahui hubungan antara kepribadian dramatis, bagaimana hubungan Bani Hasyim dengan suku Quraisy, penduduk menyembah apa dan siapa yang berkuasa pada saat itu.
Hal utama film ini adalah bahwa Islam, Yahudi dan Kristen berbagi nilai-nilai dan akar yang sama.
BACA JUGA:Anyaman Bambu dan Rotan Adat Budaya Dari Nenek Moyang
Majidi menghormati aturan Islam dengan tidak pernah menunjukkan wajah Nabi Muhammad SAW dan sebagian besar tampak dari belakang.
Pada konferensi pers, ia menjelaskan bahwa ia dan sinematografer Storaro menyesuaikan Steadicam, terutama untuk menunjukkan sudut pandang nabi.
"Saya membuat film ini untuk memerangi gelombang baru Islamofobia di dunia Barat.
Interpretasi Barat atas Islam adalah penuh kejahatan dan terorisme," ujar Majidi saat diwawancara Hezbollah Line, majalah konservatif di kalangan Iran.
BACA JUGA:“Pesona Wastra Dempo” Angkat Keragaman Budaya Pagaralam
Sebagaimana aturan dalam Islam untuk, wajah Nabi Muhammad sama sekali tidak diperlihatkan dalam film itu.
Sekali waktu Nabi Muhammad hanya diperlihatkan sebatas bayangan. Waktu yang lain lagi kamera digunakan sebagai ‘mata’ Nabi Muhammad, sehingga penonton bisa melihat sudut pandangnya.
Sekali, ditampakkan seorang bocah laki-laki sedang bermain.
Ia diibaratkan Muhammad, tetapi hanya ditampakkan dari belakang. Tidak dijelaskan siapa aktor lelaki muda itu.
BACA JUGA:Sanggar – Budayawan Ujung Tombak Pengenalan Budaya dan Sejarah
Karena bagian tengah dari film meliputi kehidupan Muhammad SAW sebelum ia menjadi nabi, kita akan melihat para aktor bermain memerankan nabi di usia 6, 8 dan 12 (Alireza Jalili, Hossein Amir Jalali dan Heidari).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: