Namun, meski demikian, emas tetap menjadi aset yang dipertimbangkan oleh banyak investor sebagai bagian dari portofolio investasi mereka, terutama bagi yang mengutamakan keamanan investasi dalam jangka panjang.
4. Tingkat Inflasi
Inflasi adalah faktor penting lainnya yang berdampak signifikan terhadap harga emas.
BACA JUGA:Harga Kopi Melambung, Investasi Emas Ikutan Terkerek
Ketika inflasi meningkat, harga-harga barang juga cenderung naik, termasuk harga emas.
Dalam kondisi inflasi tinggi, daya beli mata uang menurun sehingga masyarakat lebih memilih untuk menyimpan kekayaannya dalam bentuk emas ketimbang uang tunai yang rentan tergerus nilai.
Karena emas cenderung mempertahankan nilainya saat terjadi inflasi, banyak orang yang melihatnya sebagai lindung nilai (hedging) dari inflasi.
Dengan demikian, semakin tinggi inflasi, semakin besar pula kecenderungan harga emas untuk meningkat.
BACA JUGA:Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
Hal ini juga disebabkan oleh ketidakpercayaan masyarakat terhadap kestabilan nilai mata uang dalam kondisi inflasi, sehingga mereka lebih memilih investasi pada aset yang lebih stabil.
Mengapa Harga Emas Fluktuatif?
Memahami keempat faktor di atas dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pergerakan harga emas di pasar.
Harga emas memang cenderung naik dalam jangka panjang, tetapi tetap saja sifatnya sangat fluktuatif dan dapat berubah cepat tergantung situasi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan kondisi pasar.
Selain itu, berbagai peristiwa global seperti konflik geopolitik, resesi, hingga pandemi juga dapat memicu kenaikan permintaan emas yang memengaruhi harganya.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi emas, calon investor perlu melakukan analisis pasar dan memahami situasi ekonomi baik lokal maupun internasional.