2. Hukum Permintaan dan Penawaran
Seperti barang komoditas lainnya, harga emas juga dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan.
Ketika permintaan akan emas meningkat, entah karena alasan investasi atau kebutuhan industri, harga emas biasanya akan mengalami kenaikan.
Sebaliknya, jika penawaran emas lebih besar daripada permintaan, maka harga emas akan menurun.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah 9 Lokasi Penyimpanan Emas Terbesar di Dunia
Permintaan terhadap emas bisa mengalami peningkatan saat masyarakat menghadapi ketidakpastian ekonomi atau krisis, karena emas dianggap sebagai aset "safe haven" yang aman dari penurunan nilai.
Ini yang membuat emas sangat diminati dalam situasi krisis ekonomi atau gejolak geopolitik.
Di lain sisi, bila kondisi ekonomi membaik dan masyarakat lebih percaya diri menempatkan dana mereka di instrumen investasi lain, permintaan emas cenderung berkurang, dan harga bisa mengalami penurunan.
3. Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral AS
BACA JUGA:Heboh! Tambang Emas Ditemukan di Pagar Alam? Bagaimana Fakta Sebenarnya? Ini Urainnya.
Kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve atau The Fed) juga sangat mempengaruhi harga emas.
Salah satu kebijakan moneter yang sering diambil oleh The Fed adalah pengaturan suku bunga.
Ketika The Fed menurunkan suku bunga, emas menjadi lebih menarik sebagai instrumen investasi.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya suku bunga yang membuat instrumen berbunga lainnya, seperti obligasi, menjadi kurang menarik.
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Kemewahan Penemuan Emas di Pagar Alam: Fakta atau Mitos?
Sebaliknya, jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, investor cenderung berpindah dari emas ke instrumen lain yang lebih menguntungkan dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.