Menelusuri Jejak Sejarah Candi Lumbung: Warisan Arsitektur Buddha Abad ke-8 di Kawasan Prambanan!
Menelusuri Jejak Sejarah Candi Lumbung: Warisan Arsitektur Buddha Abad ke-8 di Kawasan Prambanan!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Candi Lumbung adalah salah satu peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan agama dan budaya Hindu-Buddha di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa.
Terletak di kawasan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, candi ini merupakan bagian dari gugusan candi-candi di sekitar Candi Prambanan yang memiliki nilai historis dan arkeologis tinggi.
Meski tidak sepopuler Candi Prambanan atau Borobudur, Candi Lumbung menyimpan cerita masa lampau yang menarik untuk dikaji dan dikenang.
Asal Usul Nama "Candi Lumbung"
BACA JUGA:Tak Disangka Perdagangan di Jalur Sutra Jadi Akar Dunia Global Saat Ini
Nama "Lumbung" sendiri berarti tempat penyimpanan padi dalam bahasa Jawa.
Penamaan ini bukan merujuk pada fungsi sebenarnya dari candi tersebut, melainkan karena bentuk arsitekturnya yang sekilas menyerupai lumbung padi.
Namun, secara fungsional dan arsitektural, Candi Lumbung adalah kompleks candi yang dibangun sebagai tempat pemujaan, kemungkinan besar berkaitan dengan ajaran Buddha Mahayana.
Lokasi dan Kompleks Candi
BACA JUGA:Detik-Detik Runtuhnya Tembok Berlin Ketika Sejarah Berubah Selamanya
Candi Lumbung berada dalam satu kawasan dengan Candi Bubrah dan Candi Sewu, yang semuanya berada tak jauh dari kompleks utama Candi Prambanan.
Candi Lumbung terletak sekitar 300 meter di sebelah utara Candi Prambanan. Lokasinya mudah dijangkau oleh wisatawan dan peneliti karena sudah termasuk dalam area Taman Wisata Candi Prambanan.
Secara keseluruhan, kompleks Candi Lumbung terdiri dari satu candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi perwara (candi kecil).
Tata letak ini mencerminkan konsep mandala, yang umum dalam arsitektur keagamaan Buddha, dengan simbolisasi pusat kosmos di tengah yang dikelilingi elemen-elemen pelengkap.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
