Pemkot PGA

Eropa Kalang Kabut! Jika Benar Benua Atlantis yang Hilang Itu di Indonesia, Benarkah?

Eropa Kalang Kabut! Jika Benar Benua Atlantis yang Hilang Itu di Indonesia, Benarkah?

PAGARALAMPOS.COM - Eropa Kalang Kabut! Jika Benar Benua Atlantis yang Hilang Itu di Indonesia, Benarkah?

Legenda Atlantis adalah legenda yang selalu mengundang pertanyaan dan tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Walaupun sudah ratusan tahun manusia mencari keberadaan kota ini dan lebih dari 5.000 buku mengenai Atlantis diterbitkan.

Tidak ada yang dapat memastikan di mana Atlantis berada atau bahkan apakah Atlantis itu nyata atau hanya dongeng yang dikisahkan oleh filsuf Yunani, Plato.

BACA JUGA:Hingga Saat Ini Keturunan Adipati Cepu Masih Mempercayai Sumpah Prabu Brawijaya V! Ini Cerita Lengkapnya

Begitu banyak berbagai ekspedisi ke Afrika, Laut Mediterania, Amerika Selatan, Kepulauan Karibia, dan Mesir tidak memberikan bukti yang valid.

Indonesia kini disebut-sebut sebagai tempat sesungguhnya dari Atlantis, sebuah surga dunia yang tenggelam dalam semalam.

Dimana Salah satu pakar yang percaya Atlantis berada di Indonesia adalah Profesor Arysio Santos, seorang ahli geologi dan fisikawan nuklir asal Brasil, yang telah melakukan penelitian selama 30 tahun untuk mengungkap keberadaan Atlantis.

Santos menggunakan pendekatan ilmu geologi, astronomi, paleontologi, arkeologi, linguistik, etnologi, dan mitologi perbandingan dalam penelitiannya.

BACA JUGA:Atlantis Hilang 11.600 Tahun Lalu, Gunung Krakatau dan Dempo-kah Penyebabnya?

Ia yakin bahwa Atlantis tenggelam sekitar 11.600 tahun yang lalu akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi secara bersamaan pada akhir zaman.

Salah satu gunung api besar yang meletus saat itu adalah Gunung Krakatau Purba, yang kabarnya letusannya dapat menggelapkan seluruh dunia.

Letusan gunung-gunung berapi tersebut mengakibatkan gempa bumi, pencairan es, banjir, dan tsunami dahsyat.

Selain itu, letusan tersebut membuka Selat Sunda dan menyebabkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait