Pertempuran Raksasa di Kadesh Saat Dua Peradaban Besar Bertarung di Timur Tengah
--
BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Gunung Telomoyo: Gunung Tidur yang Penuh Cerita!
Keduanya ingin menguasai jalur perdagangan penting yang menghubungkan Mesopotamia dengan Laut Tengah.
Puncak konfrontasi datang dalam bentuk Pertempuran Kadesh pada sekitar 1274 SM salah satu pertempuran paling awal yang terdokumentasi dengan detail dalam sejarah.
Ramses II memimpin pasukan Mesir, sementara Muwatalli II memimpin Hittite.
Pertempuran ini tak menghasilkan pemenang mutlak, namun menjadi cerminan seimbangnya kekuatan dua raksasa kuno ini.
BACA JUGA: Menelusuri Tugu Pamandengan: Simbol Kosmologi Jawa dan Jejak Sejarah Kota Surakarta!
Yang menarik, setelah pertumpahan darah, keduanya justru menempuh jalan damai.
Pada 1259 SM, Mesir dan Hittite menandatangani perjanjian damai yang dikenal sebagai Perjanjian Kadesh.
Naskah perjanjian ini bahkan disalin dalam dua versi bahasa Akkadia dan Hittite, dan diabadikan dalam bentuk prasasti.
Ini merupakan perjanjian damai tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.
BACA JUGA:Sejarah Candi Sari: Vihara Buddha dari Abad ke-8 yang Menjadi Jejak Peradaban Mataram Kuno!
Kerajaan Hittite pada akhirnya runtuh sekitar tahun 1200 SM, kemungkinan besar akibat gelombang migrasi yang dikenal sebagai Sea Peoples.
Namun warisannya tidak lenyap.
Dalam waktu lama, Hittite dianggap sekadar legenda hingga pada abad ke-20, para arkeolog menemukan reruntuhan Hattusa dan menguak ribuan tablet tanah liat yang tertulis dalam bahasa Hittite kuno.
Penemuan ini mengubah sejarah Hittite bukan lagi bayang-bayang Mesir atau Babilonia, melainkan aktor utama dalam drama geopolitik kuno.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
