Pemkot PGA

Tanpa Internet, Begini Hebatnya Penyebaran Berita Proklamasi ke Seluruh Indonesia

Tanpa Internet, Begini Hebatnya Penyebaran Berita Proklamasi ke Seluruh Indonesia

Tanpa Internet, Begini Hebatnya Penyebaran Berita Proklamasi ke Seluruh Indonesia--

BACA JUGA:Jejak Hindu Purba di Tepi Sungai Rahasia Besar Kerajaan Tarumanegara Terungkap

Tapi tetap saja, banyak wilayah tak punya radio. 

Maka siasat lain pun dimainkan, surat Kabar dan Selebaran, mesin Ketik yang Memberontak. 

Media cetak seperti Harian Asia Raya, yang semula dikuasai Jepang, diam-diam menerbitkan proklamasi di halaman belakang, disamarkan sebagai "berita kecil." Tapi para pembaca tahu, di sanalah nyawa berita sebenarnya.

Para jurnalis dan pemuda kemudian mencetak ulang teks proklamasi dengan mesin stensil, mesin ketik tua, bahkan tulis tangan. 

BACA JUGA:Dibalik Penyerahan Jepang, Ledakan, Radiasi, dan Air Mata Tak Terlupakan

Kertas-kertas ini dibagikan di pasar, ditempel di tiang listrik, dan dibawa ke desa-desa.

Ada juga yang membawa berita dengan cara paling klasik, berjalan kaki, naik sepeda, atau naik kapal layar. 

Salah satu kisah legendaris adalah perjalanan kurir ke Sumatera lewat selat Sunda, hanya dengan perahu kecil, membawa satu lembar teks proklamasi.

Di Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, berita ini menyebar lewat jaringan pelajar, pedagang, ulama, dan guru. 

BACA JUGA:Pangeran Antasari Simbol Perlawanan yang Nyaris Dihapus dari Sejarah

Mereka membawa bukan hanya berita, tapi juga semangat. Sebab proklamasi bukan sekadar teks, tapi api yang harus terus dinyalakan.

Begitu berita proklamasi sampai, rakyat di berbagai daerah tak tinggal diam. 

Di Surabaya, rakyat mengibarkan bendera Merah Putih di gedung-gedung, bahkan sebelum pemerintahan republik benar-benar terbentuk di sana. 

Di Aceh, ulama dan santri berbondong-bondong mendukung kemerdekaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait