Jembatan Merah, Saksi Bisu Pertempuran Dahsyat yang Mengubah Sejarah Surabaya

BACA JUGA:Masa Penjajahan VOC yang Terlupa,Jejak Luka dalam Senyap Sejarah

Namun, rakyat menolak tunduk. 

Yang terjadi adalah pertempuran besar-besaran yang menewaskan ribuan pejuang dan warga sipil.

Jembatan Merah menjadi medan tempur yang sangat berdarah.

Warnanya yang merah seakan berbaur dengan darah para pejuang yang berjatuhan di sana, memperkokoh reputasinya sebagai simbol keberanian dan pengorbanan.

BACA JUGA:Museum Geologi Bandung: Sejarah, Peran, dan Koleksi Sang Penjaga Jejak Bumi Indonesia!

Kini, Jembatan Merah tetap berdiri kokoh di tengah hiruk-pikuk kota modern Surabaya. 

Meski fungsinya masih sebagai jembatan lalu lintas, keberadaannya lebih dari itu ia adalah monumen hidup yang mengingatkan setiap orang akan harga mahal dari kemerdekaan yang kita nikmati hari ini.

Pemerintah kota Surabaya menjaga kawasan ini sebagai bagian dari cagar budaya. 

Beberapa gedung di sekitar Jembatan Merah telah dipugar, sementara sebagian lainnya dibiarkan tetap dengan gaya aslinya untuk mempertahankan nuansa sejarah. 

BACA JUGA:Menelusuri Museum-Museum Pos Indonesia: Menjaga Warisan Sejarah Komunikasi!

Setiap tahun, khususnya menjelang peringatan Hari Pahlawan, Jembatan Merah menjadi pusat berbagai kegiatan seremonial, dari upacara bendera hingga pertunjukan seni budaya.

Refleksi dari Sebuah Simbol Mengunjungi Jembatan Merah tidak hanya tentang melihat sebuah struktur fisik. 

Ia mengajak kita merenung, menghargai semangat para pejuang yang rela mengorbankan nyawa demi tanah air tercinta. 

Di balik batu-batu dan baja yang membentuknya, tersimpan semangat tak kenal menyerah yang membentuk karakter bangsa Indonesia.

Sumber: