Pegunungan Meratus: Surga Tersembunyi dengan Mitos yang Menyala-nyala?
Pegunungan Meratus: Surga Tersembunyi dengan Mitos yang Menyala-nyala?--
Salah satu legenda paling terkenal adalah kisah "Putri Ular" yang diyakini sebagai roh penjaga Meratus.
Menurut cerita, Putri Ular adalah makhluk setengah manusia, setengah ular, yang hidup di dalam hutan Meratus dan menjaga keseimbangan alam.
BACA JUGA:Gunung Patuha: Mitos, Sejarah, dan Asal Usul Nama yang Tersembunyi
Ia dipercaya oleh masyarakat sebagai penjaga hutan yang bijaksana dan memiliki kekuatan gaib untuk melindungi alam dari kerusakan.
Masyarakat setempat percaya bahwa jika ada yang merusak hutan atau mengambil sumber daya alam tanpa izin, mereka akan mengalami nasib buruk atau kehilangan sesuatu yang berharga.
Selain Putri Ular, ada pula kisah tentang "Banua Walu," sebuah tempat suci yang diyakini sebagai tempat berkumpulnya para leluhur.
Banua Walu dianggap sebagai tempat sakral yang tidak boleh dimasuki sembarang orang.
BACA JUGA:7 Peninggalan Kerajaan Kutai yang Membawa Jejak Sejarah Nusantara
Masyarakat Dayak Meratus percaya bahwa tempat ini dihuni oleh roh-roh leluhur yang harus dihormati.
Para pendaki atau orang luar yang ingin masuk ke wilayah Meratus biasanya harus mengikuti serangkaian ritual atau upacara adat sebagai tanda penghormatan.
Mereka biasanya membawa persembahan berupa sirih, pinang, dan dupa yang dibakar sebagai simbol permohonan izin kepada roh penjaga gunung.
Nilai Spiritual dan Kehidupan Masyarakat Dayak Meratus
Bagi masyarakat Dayak Meratus, Pegunungan Meratus bukan hanya sekadar pegunungan, tetapi merupakan bagian penting dari identitas budaya dan spiritual mereka.
BACA JUGA:Museum Tertua di Indonesia, Saksi Bisu Sejarah Nusantara yang Wajib Dikunjungi!
Pegunungan ini menjadi tempat tinggal yang harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: