Harga Bitcoin Turun Sedikit pada Hari Jumat, Optimisme Penurunan Suku Bunga Meredup

Harga Bitcoin Turun Sedikit pada Hari Jumat, Optimisme Penurunan Suku Bunga Meredup

Harga Bitcoin Turun Sedikit pada Hari Jumat, Optimisme Penurunan Suku Bunga Meredup--

PAGARALAMPOS.COM - Harga Bitcoin mengalami penurunan kecil pada hari Jumat, menghapus sebagian kenaikan yang terlihat selama dua hari sebelumnya. 

Hal ini terjadi setelah sejumlah pejabat Federal Reserve mengeluarkan peringatan yang mendinginkan optimisme pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.

Meskipun mata uang kripto terbesar di dunia ini masih berada dalam kisaran perdagangan $60.000 hingga $70.000 selama dua bulan terakhir, katalis pasar yang signifikan tetap minim di tengah lemahnya arus modal dan rendahnya selera risiko. 

Pada pukul 12:30 WIB, Bitcoin tercatat turun 0,5% menjadi $65,473.3.

BACA JUGA:CME Group Melangkah Lebih Dalam ke Dunia Kripto dengan Fasilitas Spot Trading untuk Bitcoin

Namun, harga Bitcoin tetap dalam jalur yang kuat untuk minggu ini, didorong oleh harapan penurunan suku bunga. 

Selama tujuh hari terakhir, Bitcoin mengalami kenaikan sekitar 8% dari posisi terendah $60.000 yang dicapai pada Jumat lalu. 

Kenaikan ini terutama didorong oleh pelemahan dolar AS dan beberapa tanda penurunan inflasi di Amerika Serikat.

Pembacaan indeks harga konsumen yang lebih lemah membuat para pedagang memperkirakan peluang lebih besar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan September.

BACA JUGA:Lonjakan Bitcoin 7,54 Persen Mendekati US$65.000, Dukungan dari Data Inflasi AS yang 

Skenario ini cenderung menguntungkan bagi aset spekulatif seperti Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Namun, antusiasme ini berkurang pada hari Jumat setelah serangkaian komentar dari pejabat The Fed. 

Mereka memperingatkan bahwa bank sentral masih perlu melihat bukti lebih lanjut dari penurunan inflasi sebelum dapat mengunci rencana penurunan suku bunga. 

Komentar ini memicu pemulihan tajam pada dolar AS dan menghentikan reli di sebagian besar aset berisiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: