Nil Karunia Mesir, Misteri Sumber Air Sungai Terbentang Selama 3.000 Tahun

Nil Karunia Mesir, Misteri Sumber Air Sungai Terbentang Selama 3.000 Tahun

Nil Karunia Mesir, Misteri Sumber Air Sungai Terbentang Selama 3.000 Tahun-Foto: net-

Mereka berdua kemudian memutuskan bahwa Tanganyika bukanlah sumbernya karena mereka menemukan sungai besar yang mengalir ke sana. Speke memulihkan penglihatannya, tetapi Burton terlalu sakit untuk melanjutkan ekspedisi.

Speke kemudian melanjutkan perjalanan menuju Danau Victoria tanpa Burton. Begitu berhasil, Speke mengklaim danau itu sebagai sumber sebenarnya dari Sungai Nil Putih.

BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru

BACA JUGA: Garuda Muda Membuat Bangga, Erick Thohir Banjir Komentar di Instagram Pasca Laga Bersejarah

Burton membantah temuan Speke ketika mereka bertemu kembali, seraya meminta buktinya. “Pada dasarnya mereka saling membenci sejak saat itu,” kata Thompsell.

Speke melakukan ekspedisi lain ke Danau Victoria pada tahun 1860 dengan penjelajah Skotlandia James Grant, tetapi sekali lagi gagal memetakan seluruh area di sekitar Danau Victoria.

Yang dianggap sebagai sumber Sungai Nil Putih, untuk memastikan bahwa sungai itu sendiri tidak dialiri oleh anak sungai lain.

Pada tahun 1864, tepat sebelum Speke dijadwalkan untuk mendebat Burton secara terbuka di Inggris, Speke menembak dirinya sendiri dalam apa kejadian yang mungkin merupakan kecelakaan atau mungkin bunuh diri.

BACA JUGA:Jejal Pemukiman Prasejarah, Menjadikanya Kota-Kota Pertama di Dunia

BACA JUGA:Kota Kuno Peninggalan Suku Maya, Jejak Sejarah di Dasar Danau Atitlan

“Ini menjadi legenda yang dibangun di atas legenda,” kata Thompsell. Semuanya menyatu untuk memancing rasa penasaran publik terhadap sumber Sungai Nil ini.

Segera setelah itu, penjelajah Nil terkemuka lainnya mulai berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang sumber Sungai Nil Putih. David Livingstone adalah misionaris abolisionis yang terkenal karena penjelajahannya melalui Afrika. Buku-bukunya tentang perjalanannya terjual puluhan ribu eksemplar di Inggris.

Namun Livingstone mendapat masalah. Dia hilang selama ekspedisinya untuk melacak sumber Sungai Nil pada akhir 1860-an.

Pahlawan pemula lainnya, Henry Morton Stanley, seorang penjelajah Wales-Amerika, berangkat untuk menjelajahi wilayah tersebut dan menemukan Livingstone.

BACA JUGA:Asal-Usul Kata Guin5ea yang Menjadi Nama Empat Negara Begini Sejarahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: