Menguak Tradisi Hari Moyang: Perayaan Adat Suku Temuan di Semenanjung Malaysia

Menguak Tradisi Hari Moyang: Perayaan Adat Suku Temuan di Semenanjung Malaysia

Menguak Tradisi Hari Moyang: Perayaan Adat Suku Temuan di Semenanjung Malaysia-Foto: net-

Samsul Anak Senin, Ketua Majlis Pengurusan Komuniti Orang Asli Busut Baru, menjelaskan bahwa setiap kampung memiliki tanggal berbeda untuk menyambut Hari Moyang guna menghindari bentrokan aktivitas. Ini memungkinkan penduduk kampung saling mengunjungi saat hari perayaan tiba.

Tradisi dan adat yang dijalankan saat perayaan ini diwariskan turun-temurun, dan mereka berusaha mempertahankannya agar tetap diingat dan diikuti oleh generasi mendatang.

BACA JUGA:Melacak Sejarah Kerajaan Galuh: Dari Masa Kekuasaan Hingga Peninggalan Bersejarah

BACA JUGA:Pusat Kerajaan Sunda: Perjalanan Sejarah dari Pakuan Pajajaran ke Kawali

Lebih dari 30.000 suku Temuan menetap di Semenanjung Malaysia, kebanyakan menganut agama animisme. Perayaan Hari Moyang bukan hanya acara tradisional, tetapi juga bentuk kepercayaan spiritual yang memperdalam ikatan mereka dengan warisan nenek moyang dan alam sekitar.

Tradisi ini menunjukkan pentingnya memelihara dan memahami warisan spiritual serta budaya di kalangan komunitas Orang Asli, memperkaya keragaman budaya di Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: