Melacak Sejarah Kerajaan Galuh: Dari Masa Kekuasaan Hingga Peninggalan Bersejarah
Sejarah Kerajaan Galuh-Kolase by pagaralampos.com-Net
PAGARALAMPOS.COM – Kerajaan Galuh, sebuah entitas politik berbasis Hindu yang terletak di antara Sungai Citarum dan Sungai Cisarayu, memiliki sejarah panjang yang penuh dengan peristiwa penting dan perkembangan budaya yang menarik.
Didirikan pada tahun 612 Masehi oleh Wretikandayun, kerajaan ini menjadi saksi dari berbagai konflik dan dinamika politik serta sosial yang membentuk identitasnya selama berabad-abad.
Awal Berdirinya Kerajaan Galuh
Kerajaan Galuh didirikan saat Maharaja Tarusbawa dari Kerajaan Tarumanegara menyetujui permintaan Wretikandayun untuk memisahkan wilayahnya.
BACA JUGA:Arsitektur Khas Kerajaan di Kampung Majapahit, Bukti Nyata Kekayaan Budaya Indonesia
Tarusbawa membagi kerajaannya menjadi dua bagian: Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dengan Sungai Citarum sebagai batas pemisah.
Wretikandayun, yang merupakan putra Raja Kendan, menjadi raja pertama dari Kerajaan Galuh dengan gelar Maharaja Suradarma Jayaprakosa pada usia 21 tahun.
Pusat Pemerintahan dan Konflik
Berdasarkan jurnal Paramita yang ditulis oleh Nina Herlina Lubis dan koleganya, pusat pemerintahan Kerajaan Galuh berada di Ciamis, sementara Kerajaan Sunda berpusat di Pakuan Pajajaran.
BACA JUGA:Legenda dan Prestasi Kerajaan Gowa Tallo: Menyusuri Warisan Islam di Sulawesi Selatan
Sebelum menjadi kerajaan yang merdeka, Galuh dan Sunda berada di bawah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara, terutama selama masa pemerintahan Maharaja Linggawarman (666-669 Masehi).
Kerajaan Galuh mengalami berbagai konflik, termasuk Perang Bubat dengan Kerajaan Majapahit. Namun, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Mahaprabu Niskala Wastukancana.
Di masa pemerintahannya, kehidupan rakyat Galuh digambarkan sangat makmur dan damai dalam naskah Carita Parahyangan.
Penyatuan dan Kejayaan Pajajaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: