Legenda dan Prestasi Kerajaan Gowa Tallo: Menyusuri Warisan Islam di Sulawesi Selatan

PAGARALAMPOS.COM - *Kerajaan Gowa Tallo merupakan salah satu entitas Islam terbesar di Sulawesi Selatan yang menawarkan sejarah yang kaya dan berakar hingga abad ke-16.

Gabungan dari dua kerajaan, Gowa dan Tallo, melahirkan Kerajaan Makassar yang menjadi pusat kekuatan dan perdagangan di wilayah timur Indonesia pada zamannya.

Ketika Sultan Alauddin memeluk agama Islam, Kerajaan Gowa Tallo mengalami transformasi menjadi kesultanan yang kuat.

Di puncak kejayaannya, di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan ini tidak hanya mencapai puncak kekuasaan politik tetapi juga menjadi pusat kebudayaan dan keagamaan yang penting di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan

Namun, kejayaan tersebut tidak bertahan lama karena menghadapi ancaman dari VOC Belanda yang saat itu sedang menguasai perdagangan di Nusantara.

Sultan Hasanuddin bersikeras melawan Belanda, namun kekuatan Belanda yang lebih besar mengakibatkan Kerajaan Makassar akhirnya mengakui kekalahan dengan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.

Meskipun runtuh, Kerajaan Gowa Tallo meninggalkan berbagai peninggalan bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu mereka.

Istana Balla Lompoa, Istana Tamalate, Masjid Katangka, Benteng Somba Opu, dan Benteng Fort Rotterdam adalah beberapa contoh peninggalan tersebut.

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya

Situs-situs ini tidak hanya menjadi objek wisata bersejarah tetapi juga simbol dari kebesaran dan kekuatan yang pernah dimiliki Kerajaan Gowa Tallo.

Istana Balla Lompoa, yang dahulu menjadi hunian para raja Gowa, kini menjadi sebuah situs budaya yang menggambarkan kemegahan masa lalu kerajaan.

Begitu pula dengan Istana Tamalate, yang menjadi bukti nyata arsitektur istana yang megah dan menjadi bagian integral dari sejarah Kerajaan Gowa Tallo.

Masjid Katangka, salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan, menjadi saksi dari kekuatan spiritual dan religiusitas Islam yang mendalam di kerajaan tersebut.

Sumber: