ALKA DEWS, Sistem Hanud Berbasis Laser Dan Elektromagnetik Yang Jatuhkan Drone Wing Loong II Di Libya

ALKA DEWS, Sistem Hanud Berbasis Laser Dan Elektromagnetik Yang Jatuhkan Drone Wing Loong II Di Libya

PAGARALAMPOS.COM - Roketsan, manufaktur persenjataan dari Turki, tak hanya fokus pada produksi beragam jenis rudal, termasuk rudal anti kapal Atmaca untuk TNI AL.

Roketsan juga mengembangkan sistem hanud (pertahanan udara) dengan teknologi hybrid, yakni menggabungkan antara elemen elektromagnetik dan laser untuk melawan ancaman asimetris.

Seperti drone kamikaze. Seperti belum lama ini Roketsan merilis video sistem hanud ALKA Directed Energy Weapon System (DEWS).

Meski terus disempurnakan, ALKA DEWS sejatinya telah berstatus operasional oleh militer Turki, bahkan ALKA DEWS sudah berstatus battle proven, lantaran pernah dan masih dilibatkan dalam perang sipil di Libya.

BACA JUGA:Wujudkan Generasi Sehat, Satgas Pamtas Yonrhanud 12/SBP Sosialisasi Pencegahan Stunting

ALKA DEWS yang menawarkan sistem hanud berbiaya rendah dengan limbah minimal, diklaim dapat memberikan pilihan sistem pertahanan udara yang ramah lingkungan.

Debut ALKA DEWS pertama kali diperlihatkan ke publik pada ajang IDEF 2019 di Istanbul. Kuat dugaan ALKA DEWS adalah penyebab jatuhnya drone kombatan MALE (Medium Altitude Long Endurance) buatan Cina Wing Loong II di Misrata Libya yang dioperasikan General National Congress (pasokan Uni Emirat Arab).


Foto : Drone Wing yang tertembak hancur.-ALKA DEWS, Sistem Hanud Berbasis Laser Dan Elektromagnetik Yang Jatuhkan Drone Wing Loong II Di Libya-Google.com

Menjadikan insiden tersebut sebagai pertama kalinya sebuah drone berhasil dicatuhkan oleh sistem senjata berbasis laser pada konflik yang sebenarnya

ALKA DEWS diklaim memiliki tenaga sebesar 50 kW dengan mengoperasikan sistem laser dan elektromagnetik.

BACA JUGA:Sistem Hanud Turki Diperkuat Rudal Jarak Jauh, Begini Kemampuan Hulu Ledaknya

Senjata hanud ini konon menggunakan pengenalan target otomatis yang memanfaatkan deteksi elektro-optik dan radar untuk melacak beberapa target secara bersamaan.

Hal ini diklaim oleh perancangnya memiliki kemampuan untuk menonaktifkan segerombolan drone pada jarak 4000 meter.

Dan juga menghancurkan target dengan laser pada jarak 500-750 meter dan menghancurkan target pada jarak 1000 meter dengan senjata elektromagnetik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: