Fenomena Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
Fenomena Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia - BravitasariNafthalia, S.Sos., M.I.P,/Tenaga Ahli DPR-RI--istimewa
Penulis:
Bravitasari Nafthalia, S.Sos., M.I.P, - Tenaga Ahli DPR-RI
PAGARALAMPOS.COM - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat kebakaran hutan dan lahan terjadi dibanyak tempat di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP) sejak 1 januari 2023 hingga 14 September 2023 telah terjadi 365 kebakaran hutan dan lahan di seluruh Indonesia.
Mayoritas terjadi di pulau Sumatera sebanyak 322 kejadian, sedangkan di pulau Kalimantan sebanyak 22 kejadian dan di pulau Jawa sebanyak 21 kejadian.
Jumlah ini meningkat tajam dibanding dengan kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 yang sebanyak 269 kejadian dan tahun 2022 sebanyak 160 kejadian.
BACA JUGA:Kemiskinan dan Upaya Pengentasan
Pada wilayah Sumatera Selatan sendiri terdapat sekitar 86 kejadian yang mayoritas terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kebakaran Hutan dan Lahan disebabkan banyak faktor, seperti pembukaan lahan, penebangan pohan besar-besaran dan lain sebagainya.
Namun di tahun ini kebakaran hutan dan lahan berpotensi meningkat karena dampak fenomena badai El Nino.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa sebagai besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga Oktober 2023, karena fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya.
BACA JUGA:Carut Marut LPG 3 Kg
Kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak negatif yang sangat serius, baik secara lokal maupun global, diantaranya:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: