Benarkah Sang Manisiri alias Lutung Kasarung, Raja Padjadjajarn Yang Melawan Serangan Majapahit?
Tak Tertaklukan! Inilah Strategi yang Dilakukan Kerajaan Padjajaran PAGARALAMPOS.COM - Pajajaran, menjadi salah satu kerajaan yang sangat disegani di Nusantara, saat Prabu Siliwangi bertakhta. Kecemerlangan strategi raja bergelar Sri Baduga Maharaja ters-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Kehebatan Padjajaran dalam mengahalu serangan Majapahit yang terus berusaha menaklukan wilayahnya tak lepas dari peran seorang Raja diluar Panglima Perang yang mumpuni.
Siapa Raja Padjajaran yang terkenal yang berhasil mempertahankan wilayahnya dari serangan Majapahit, ternyata cukup banyak nama terkena diantaranya Prabu Siliwangil.
Berikut Nama-nama raja Padjadjaran disadur dari halaman Wikipedia yakni, Sang Manarah alias Ciung Wanara memerintah pada tahun 661-705 Saka atau 740-784 M.
Kemudian Sang Manisri alias Lutung Kasarung memerintah pada tahun 705-721 Saka atau 783/4-799/800 Masehi.
Sang Tariwulan memerintah sejak tahun 721-728 Saka atau 799/800-806/7 Masehai, dan Sang Welengsa memerintah tahun 728-735) Saka (806/7-813/4) M sebagai raja Galuh.
BACA JUGA: Mahkota Kerajaan Majapahit Ditemukan! Warga di Blitar Jawa Timur Dibuat Heboh
Apa yang dilakukan oleh Kerajaan Padjadjaran untuk menahan gempuran pasukan Majapahit, masih banyak yang belum membahasnya.
Minimnya informasi terkait sejumlah pertempuran yang terjadi antara majapahit dan Padjadjaran, membuat susahnya mengetahui strategi perang apa yang dipakai Padjajdjaran menahan serangan Majapahit.
Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian hanya menyebutkan nama-nama strategi perang padjajdjaran yang diterapkan selama kerajaan ini berdiri paling tidak sampai abad ke-16.
Dalam Sanghyang Siksakandang Karesian disebutkan, hanya panglima peranglah yang tahu 20 strategi ini. (Saleh Danasasmita, dkk., 1987).
BACA JUGA:Padjadjaran Nama kerajaan Yang Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Kerajaan Ini Tidak Juga Bisa Ditaklukan!
Adapun strategi perang yang dipakai oleh Kerajaan Sunda-Galuh-Padjadjaran pada masanya, diantaranya yakni:
1. Makarabihwa.
Cara mengalahkan musuh dengan tidak berperang. Mengalahkan musuh dari dalam musuh itu sendiri, dengan menggunakan kekuatan pengaruh. Praktik merusak kekuatan musuh dari dalam agar merasa kalah sebelum berperang.
2. Katrabihwa
Posisi prajurit saat menyerang musuh, ada yang ditempatkan di atas, biasanya dengan menggunakan senjata panah, dan prajurit yang di bawah, biasanya menggunakan tombak dan berkuda.
BACA JUGA:Majapahit Runtuh Abad 16, Kerajaan Ini Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Apa Strategi Perangnya?
3. Lisangbihwa
Sebelum perang dimulai, Panglima Perang/Hulu Jurit mengumpulkan pasukan tempurnya agar seluruh prajurit berteguh hati menjadi pasukan yang berani dan bersemangat berperang untuk mengalahkan musuh walaupun kekuatan lebih kecil.
4. Singhabihwa
Mengalahkan pertahanan musuh dengan cara menyusup. Para penyusup merupakan tim kecil yang jumlahnya hanya lima orang, terdiri atas ahli perang, ahli strategi, dan ahli memengaruhi musuh.
Musuh terpengaruh oleh strategi yang kita lancarkan sehingga pada tahap ini musuh hancur oleh pikirannya sendiri. Waktunya sangat lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: