Sherlock Holmes: A Game of Shadows ’Tak Sebaik’ Prekuelnya? (3)

Sherlock Holmes: A Game of Shadows ’Tak Sebaik’ Prekuelnya? (3)

Sherlock Holmes: A Game of Shadows ’Tak Sebaik’ Prekuelnya?--google.com

Hingga misterinya terlalu digampangkan, dan pemecahan misteri tersebut juga tidak menantang penonton untuk ikut berpikir. 

Berbeda dengan film pertama yang masih memperhatikan serunya memburu bukti dengan pemecahan teka-teki yang menarik, sekuel ini tidak menawarkan itu semua.

Seharusnya ada lebih banyak lagi pertarungan taktik antara Moriarty dan Holmes. 

BACA JUGA:Sherlock Holmes: A Game of Shadows ’Tak Sebaik’ Prekuelnya? (2)

Permasalahan utama terletak pada minimnya konflik misteri yang disajikan dalam film ini.

Penonton semenjak awal telah mengetahui bahwa tugas utama Holmes dan Watson adalah untuk mengamankan Moriarty… dan hal itulah yang dilakukan Holmes dan Watson di sepanjang film. 

Guy Ritchie mampu menampilkan petualangan tersebut dengan tampilan visual dan efek yang cukup memuaskan. 

BACA JUGA: 9 Fakta Unik Uma Lengge, Wisata Budaya Di Kabupaten Bima NTB

Namun cara penceritaan yang tidak begitu berbeda dengan seri pertama film ini membuat Sherlock Holmes: A Game of Shadows terasa berjalan terlalu monoton.

Namun dari sisi naskah cerita, karakterisasi dan cara Guy Ritchie menyampaikan kisah film ini, Sherlock Holmes: A Game of Shadows sangat terasa sebagai sebuah bagian kisah yang kehilangan begitu banyak greget kesenangan, yang dahulu pernah dibawakan oleh prekuelnya

BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Di Lombok Tengah ini, Bakalan Bikin Kamu Belajar Budaya Dan Refreshing!

Meskipun memiliki sejumlah plot cerita, fokus penceritaan Sherlock Holmes: A Game of Shadows tidak pernah menjauh dari sosok seorang Sherlock Holmes. 

Bahkan, seringkali karakter Sherlock Holmes terasa bagaikan terlalu banyak hadir dalam jalan cerita tanpa adanya esensi yang begitu berarti – mirip dengan apa yang terjadi pada karakter Kapten Jack Sparrow pada Pirates of the Caribbean: At World’s Ends (2007). 

BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ini Sejarah Suku dan Budaya di Lahat

Akibatnya, karakter Sherlock Holmes seringkali terasa hadir tanpa kharisma, dan lebih banyak bergumam tanpa arti dalam setiap dialognya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: