Film Serial Detektif yang Paling Banyak Ditonton di Britania Raya Sejak 2001 (03)

Film Serial Detektif yang Paling Banyak Ditonton di Britania Raya Sejak 2001 (03)

Film Serial Detektif yang Paling Banyak Ditonton di Britania Raya Sejak 2001--google.com

PAGARALAMPOS.COM - Pada Juli 2009, departemen drama BBC mengumumkan rencana penayangan episode 90 menit ini akan dilakukan pada 2010. 

Moffat berkata sebelumnya jika serial Sherlock tayang, Gatiss akan mengambil alih tugas produser eksekutif agar Moffat mampu berkonsentrasi dalam produksi Doctor Who. 

Peran dan Karakter: Moffat dan Vertue tertarik untuk mengaudisi Cumberbatch sebagai pemeran utama setelah melihat penampilannya dalam film Atonement (2007). 

Ia diaudisi setelah pembacaan skrip untuk tim kreatif. 

BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam

Cumberbatch, berdasarkan keterangan The Guardian, ‘memiliki reputasi dalam memerankan peran orang aneh, orang yang brilian, dan (nantinya) peran Holmes yang ia perankan akan menjadi Holmes yang dingin, gila teknologi, dan sedikit terlihat memiliki Sindrom Asperger’. 

Cumberbatch berkata, "Ada timbal balik hebat yang kau dapat dari memerankannya (Sherlock) karena kepalamu akan dipenuhi kata-kata dan berpikirmu akan lebih cepat, sehingga kamu perlu membuat dirimu menjadi lebih cepat. 

BACA JUGA:Asal Mula Suku Kisam, Budaya dan Agamanya

Ia adalah sosok dengan satu langkah lebih maju dibanding para penonton dan seseorang di sekitarnya, karena mereka tidak mampu mengerti akan dibawa ke mana dengan lompatan-lompatan itu." 

Piers Wenger, direktur drama di BBC Cymru Wales, menggambarkan serial ini membuat tokoh Sherlock sebagai ‘superhero yang dinamis dalam dunia modern, dengan sikap arogan dan kejeniusan yang didorong oleh pembuktian diri lebih cerdik dari para penjahat, polisi—semua orang sebenarnya’. 

BACA JUGA:Budaya Menjaga Batasan 'Singkuh-Sundi', Cara Suku Besemah Menghindari Perzinahan

Untuk penyesuaian dengan keadaan sosial dan aturan penyiaran, tokoh Sherlock tidak merokok dengan pipa, namun digantikan dengan nicotine patch. 

Para penulis cerita merasa bahwa Sherlock tidak perlu berbicara seperti "sepenuhnya orang modern", kata Moffat, namun pada awalnya dimaksudkan agar "tidak berbicara seperti sedang memberi kuliah". 

Moffat lalu mengubah karakter tersebut menjadi ‘lebih Victorian’ di seri kedua, dengan memanfaatkan suara Cumberbatch agar membuatnya terlihat seperti ‘memberikan kuliah’. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: