Peneriban PKL Adalah Tugas Bersama
Herry Kurniawan-Foto: Heru/Pagaralam Pos -
PAGARALAM POS, Lahat – Plt Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Lahat, Hery Kurniawan SSTp Msi, melalui Kabid Trantibum dan Transmas, Roihanudin mengakui, pihaknya kewalahan menghadapi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sepanjang jalan Prof Emil Salim, Kelurahan RD PJKA. Pasalnya meski sudah berapa kali diberi peringatan tegas seperti pembongkaran lapak, pembinaan hingga penjagaan. PKL di area tersebut terus saja kucing-kucingan dengan petugas.
“Ya benar, PKL depan Balai Yasa ini masih jadi kendala. Mau gunakan kekerasan, kita pegawai. Kita melembut, kita bisa jadi korban kekerasan mereka. Tidak jarang saat operasi, petugas harus berhadapan dengan PKL yang membawa parang,” kata Roihanudin, Minggu (30/10).
BACA JUGA:Lahat Raih Opini WTP ke-8
Roihanudin mengatakan, persoalan PKL ini bukan hanya tugas Satpol PP saja, melainkan tugas banyak pihak, terutama pihak Kelurahan setempat. Pihak lain juga harus bertindak, agar PKL tidak lagi menempati Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang memang bukan tempat berdagang. Seperti, Dinas Perhubungan, ikut berikan saksi bagi PKL yang berjualan menggunakan mobil. Dinas Perdagangan, berikan solusi bagaimana PKL tetap bisa berjualan. Camat, berikan ketegasan, bahwa area itu bukan untuk tempat berjualan.
BACA JUGA:Linmas Garda Terdepan Ciptakan Keamanan, Sat Pol PP Lahat Dorong Desa Perbanyak Linmas
“Kita hanya berikan back up, sebagai eksekutor, karena kita personil penegak Perda. Tapi para PKL ini juga harus diberikan solusi. Tidak bisa selalu kita tongkrongi, karena ketika lengah, PKL sudah menjamur lagi,” sampainya.
BACA JUGA:DPC Peradi Lahat Raya Jalin MoU dengan STIHPADA Palembang
Novi, salah satu pedagang buah mengatakan, dirinya tidak mau direlokasi ke Pasar Kangkungan, karena lokasinya tidak strategis, pengendara tidak banyak lewat sana. Jika pun seluruh pedagang dipindahkan ke Pasar Kangkungan, Novi beranggapan itu tidak akan berlangsung lama. Karena bakal ada biaya sewa. Sedangkan jika untuk pendapatan, belum tentu bisa mencukupi biaya sewa tersebut. “Orang sudah banyak tahu, di sini tempat jika ingin cari buah. Terkadang konsumen kita ini tidak berniat membeli, karena terlihat ada buah segar jadi ingin beli,” kata Novi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: