Gelung Ciwidey. Gaya Rambut Tradisional Perempuan Sunda Masih Tetap Eksis
Gelung Ciwidey. Gaya Rambut Tradisional Perempuan Sunda Masih Tetap Eksis--Net
BACA JUGA:Sejarah Rumah Jolopong: Simbol Kesederhanaan dari Tanah Sunda!
Terakhir, selipkan bagian sisa rambut yang belum terikat di belakang sanggul.
Setelah itu, rapikan sanggul dengan menariknya perlahan sehingga sisi kiri dan kanan rambut terlihat jelas dari depan melalui leher.
Sesuaikan bagian atas sanggul agar sejajar dengan sunggar atau sasakan atas.
Sebagai sentuhan akhir, tambahkan hiasan cucuk gelung di sisi kanan dan kiri sanggul bagian tengah untuk memberikan kesan anggun yang lebih.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Tilu: Jejak Alam dan Warisan Budaya di Tanah Pasundan,
Gelung Ciwidey akan semakin sempurna dengan tambahan cucuk gelung atau tusuk konde di sampingnya.
Gelung Ciwidey akan semakin sempurna dengan tambahan cucuk gelung atau tusuk konde di sampingnya.
Cucuk gelung ini umumnya dibuat dari berbagai bahan, seperti tanduk hewan, emas, atau perak.
Pilihan bahan sering kali menunjukkan status sosial pemakainya.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Senjata Kujang: Simbol Keperkasaan dan Kearifan Leluhur Sunda!
Pada masa lalu, kalangan bangsawan cenderung memilih cucuk gelung yang terbuat dari emas, sedangkan masyarakat biasa lebih memilih bahan yang lebih sederhana seperti tanduk atau logam tiruan.
Gabungan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal dalam gelung Ciwidey menjadikannya sangat istimewa.
Ketahanannya dalam popularitas menjadi bukti bahwa tradisi ini tetap relevan dan dihargai hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
