Pemkot PGA

Saat Dunia Gelap, Islam Bersinar! Inilah Kejayaan Ilmu di Era Abbasiyah

Saat Dunia Gelap, Islam Bersinar! Inilah Kejayaan Ilmu di Era Abbasiyah

--

PAGARALAMPOS.COM - Dinasti Abbasiyah dikenal sebagai salah satu puncak peradaban Islam yang gemilang, tidak hanya dari segi kekuasaan politik, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan seni. 

Berdiri pada tahun 750 M menggantikan Dinasti Umayyah, pemerintahan Abbasiyah membawa semangat baru dalam pengembangan intelektual Islam yang pada akhirnya dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam (Golden Age of Islam). 

Masa ini menjadi bukti bahwa Islam pernah berada di garis depan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dunia.

Pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah berada di Baghdad, kota yang kemudian menjelma menjadi mercusuar ilmu dan peradaban. Khalifah al-Mansur, yang mendirikan kota tersebut pada tahun 762 M, memimpikan Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan, Namun, puncak kegemilangan ilmu pengetahuan di masa Abbasiyah benar-benar tercapai pada masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid dan lebih khusus lagi di bawah putranya, Khalifah al-Ma'mun.

BACA JUGA:Ternyata Inilah Sejarah Jam Tangan Mewah Rolex yang Harganya Melangit!

Salah satu pencapaian paling monumental dari masa ini adalah didirikannya Bayt al-Hikmah atau "Rumah Kebijaksanaan" oleh Khalifah al-Ma'mun di Baghdad. 

Lembaga ini bukan hanya sekadar perpustakaan, melainkan pusat riset dan penerjemahan yang menjadi magnet bagi para ilmuwan dari berbagai penjuru dunia. 

Teks-teks penting dari Yunani, Persia, India, dan Romawi diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. 

Karya-karya Aristoteles, Plato, Hippokrates, dan Euclid dipelajari ulang dan dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan Muslim.

BACA JUGA:Menggali Sejarah Benteng Pendem Ambarawa, Penjaga Perbatasan Indonesia yang Kuat

Ilmuwan dari berbagai bidang bermunculan dan meninggalkan warisan keilmuan yang luar biasa. 

Dalam dunia kedokteran, Ibnu Sina (Avicenna) dengan karya monumentalnya Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine) menjadi rujukan utama dunia medis hingga berabad-abad lamanya. 

Di bidang matematika, Al-Khawarizmi, sang bapak aljabar, memperkenalkan sistem bilangan dan algoritma yang menjadi dasar dalam ilmu komputer modern. 

Dalam astronomi, Al-Battani dan Al-Zarqali menyempurnakan pengamatan terhadap pergerakan benda langit dengan metode yang mendahului observatorium Eropa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait