Saat Dunia Gelap, Islam Bersinar! Inilah Kejayaan Ilmu di Era Abbasiyah

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Kimpulan: Warisan Tersembunyi di Tengah Kampus!

Bahkan dalam bidang filsafat dan teologi, para cendekiawan Muslim seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rushd (Averroes) memperkaya khazanah pemikiran dunia dengan gagasan-gagasan yang mendalam. 

Mereka tidak hanya menafsirkan doktrin agama, tetapi juga merumuskan hubungan antara wahyu dan akal, antara iman dan ilmu.

Zaman keemasan ini tidak hanya penting bagi dunia Islam, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan Eropa di masa Renaisans. 

Karya-karya ilmuwan Muslim diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dipelajari di universitas-universitas Eropa, menjadi jembatan penting antara dunia klasik dan modern.

BACA JUGA:Sejarah Candi Sari: Vihara Buddha dari Abad ke-8 yang Menjadi Jejak Peradaban Mataram Kuno!

Sayangnya, kejayaan ini perlahan memudar seiring melemahnya kekuasaan Abbasiyah akibat konflik internal dan serangan eksternal, termasuk invasi bangsa Mongol yang menghancurkan Baghdad pada tahun 1258 M. 

Namun, warisan intelektualnya tetap hidup dan terus menginspirasi hingga hari ini.

Keemasan Dinasti Abbasiyah membuktikan bahwa Islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan. 

Sebaliknya, ketika didukung oleh kepemimpinan yang visioner, semangat ilmiah, dan keterbukaan terhadap ide-ide baru, Islam mampu melahirkan peradaban yang mencerahkan dunia Kini, tugas kita adalah menggali kembali semangat tersebut dan mengembangkannya sesuai dengan tantangan zaman.

Sumber: