PAGARALAM POS.COM - Pare merupakan salah satu varietas buah dari keluarga labu yang sering digunakan sebagai pelengkap dalam penyajian siomai.
Rasa pahit dari pare membuat banyak orang mungkin tidak menyukainya.
Namun, ada berbagai manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari pare. Apa saja itu? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.
BACA JUGA:Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Ini 5 Manfaat Kacang Kenari
Kandungan gizi pare
Pare yang dikenal dengan nama ilmiah Momordica charantia merupakan jenis tumbuhan merambat yang buahnya biasanya dimanfaatkan dalam masakan atau sebagai obat.
Pare termasuk dalam keluarga labu-labuan atau Cucurbitaceae yang memiliki ciri khas kulit beralur.
Manfaat pare untuk kesehatan tubuh
Beragam nutrisi yang terkandung dalam pare memberikan banyak khasiat seperti berikut ini.
1. Mengendalikan kadar gula darah
Pare mengandung magnesium yang berperan untuk meningkatkan kinerja hormon insulin.
Menurut penelitian dari World Journal of Diabetes, diabetes tipe 2 sering kali terkait dengan rendahnya kadar magnesium dalam tubuh.
Magnesium yang dapat diperoleh dari pare ini bisa meningkatkan efektivitas insulin untuk mengatur kadar gula darah, sehingga pare bisa menjadi pilihan makanan bagi penderita diabetes.
Di samping itu, pare juga dapat mencegah penumpukan glukosa dalam darah serta memindahkannya ke hati, otot, dan jaringan lemak.
Walau demikian, kandungan dalam pare tidak dapat menggantikan pengobatan yang diberikan oleh dokter bagi pasien pra-diabetes atau diabetes.
BACA JUGA:Mau Tahu! Inilah 5 Manfaat Quinoa Untuk Kesehatan Tubuh Yang Luar Biasa
2. Meningkatkan sistem imunitas
Meskipun rasanya pahit, pare mengandung vitamin C yang cukup tinggi.
Sekitar 100 gram pare mampu memenuhi hampir 64% dari kebutuhan vitamin C harian bagi orang dewasa.
Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serta kerusakan pada sel-sel tubuh.
Selain itu, pare juga mengandung beberapa zat antibakteri, antivirus, dan anthelmintik, yaitu senyawa antiparasit yang efektif dalam mengeluarkan cacing parasit dari dalam tubuh.
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu! Inilah 7 Manfaat Daun Bangun-bangun Untuk Kesehatan Tubuh
3. Menjaga kesehatan mata
Pare mengandung berbagai senyawa flavonoid, seperti α-karoten, β-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang membantu meningkatkan kesehatan penglihatan Anda.
Sementara itu, pare juga berpotensi mengurangi risiko terjadinya katarak dan glaukoma akibat komplikasi diabetes.
BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Ikan Bandeng Untuk Kesehatan Tubuh Yang Jarang Diketahui!
4. Meredakan asma dan gangguan pernapasan lainnya
Pare memiliki sifat antihistamin, anti-inflamasi, dan antivirus yang dapat mencegah berbagai penyakit pernapasan seperti batuk, flu, atau pilek.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, jus dari pare juga digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi pernapasan tertentu, seperti batuk kering, bronkitis, dan asma.
BACA JUGA:Nikmati Beragam Khasiat Kesehatan dari Kacang Pistachio
5. Mengobati masalah kulit
Manfaat lain dari pare adalah sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai jenis penyakit kulit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri.
Senyawa antijamur serta antibakteri yang terdapat dalam daun pare dapat membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap dan kudis.
Caranya adalah dengan mengekstrak daun pare dan mengoleskannya pada area kulit yang bermasalah.
Selain itu, senyawa anti-inflamasi dalam buah pare dapat mengobati kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis.
Pare juga mampu menghambat kegiatan guanylate cyclase, yaitu enzim yang dapat memperburuk keadaan psoriasis.
BACA JUGA:Yuk Simak Manfaat Sayur Kol, Kandungan Gizi, dan Efek Samping!
6. Membantu pengobatan HIV dan herpes
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Kesehatan Kusuma Husada menunjukkan bahwa komponen fitokimia di dalam pare, yaitu MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) dapat berpotensi dalam pengobatan HIV.
MAP 30 adalah senyawa yang banyak ditemukan dalam biji pare dan diakui mampu menghambat aktivitas virus HIV atau human immunodeficiency virus.
Meskipun demikian, masih diperlukan riset lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas sayuran ini dalam pengobatan HIV.