Lagi Bersiteru Perang, G7 Waxana Gunakan Aset Rusia untuk Pinjaman Ukraina US$50 Miliar

Senin 17-06-2024,09:23 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

BACA JUGA:Wilayah di Ukraina Ini Diklaim Dikuasai Rusia

Sebagian besar aset dimiliki dan dikelola di Uni Eropa.

Pejabat Uni Eropa mengatakan bunga yang timbul tidak terikat kontrak dengan Moskow

karena merupakan rejeki nomplok bagi negara yang memiliki bunga tersebut. Beberapa partai politik menyerukan agar aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat diserahkan kepada Ukraina.

Namun, hal ini masih kontroversial, mungkin memerlukan persetujuan pengadilan, dan dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.

Aset yang dibekukan umumnya dianggap dimiliki oleh pemilik aset, bukan negara di mana aset tersebut berada.

BACA JUGA:Ukraina Kekurangan Pasukan, Lampu Hijau Gunakan Senjata Barat

Di mana aset Rusia dibekukan?

Di bawah ini adalah rincian sebagian besar aset Rusia di luar negeri yang awalnya dibekukan pada tahun 2022.

Menurut bank sentral negara tersebut. Negara-negara tersebut termasuk Perancis ($71 miliar), Jepang ($58 miliar), Jerman ($55 miliar), Amerika Serikat ($38 miliar), Inggris ($26 miliar), Austria ($17 miliar), dan Kanada ($16 miliar dolar). ) disertakan.

Bagaimana aset tersebut akan digunakan?

Detailnya masih dalam pengerjaan, namun ide dasarnya adalah sebagai berikut. Salah satu kawasan G7 adalah Uni Eropa atau Amerika Serikat.

Misalnya, ambil pinjaman $50 miliar dari pasar internasional dan berikan ke Ukraina terlebih dahulu.

BACA JUGA:Armada Kapal Perang Rusia Tiba di Kuba, Bikin Amerika

Bunga pinjaman kemudian akan ditutupi dengan keuntungan dari aset-aset Rusia yang disita.

Ukraina harus menggunakan uang itu untuk membeli senjata dan membangun kembali.

Kategori :