Misteri Legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang di Balik Candi Prambanan

Jumat 28-06-2024,17:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Kalimantan Selatan membanggakan sejarahnya yang kaya, salah satunya adalah keberadaan Kesultanan Banjar, kerajaan Islam pertama dan terbesar di Pulau Kalimantan. 

Dibentuk pada abad ke-16, Kerajaan Banjar memainkan peran penting dalam mengubah wajah politik, ekonomi, dan budaya Kalimantan saat itu.

Letak Geografis dan Asal Usul Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar berpusat di wilayah Kalimantan Selatan, yang saat ini meliputi sebagian Kalimantan Tengah.

Kerajaan ini berdiri setelah penggabungan dua kerajaan yang ada di wilayah tersebut, yaitu Kerajaan Bandarmasih (Banjarmasin) dan Kerajaan Negara Daha. 

Pendirinya adalah Raden Samudra, yang naik takhta dengan gelar Sultan Suriansyah.

Kejayaan Kerajaan Banjar

Pada puncak kejayaannya pada abad ke-17, Kerajaan Banjar menjadi pusat perdagangan lada yang sangat diminati oleh bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris. 

Lada menjadi komoditas utama yang melambungkan ekonomi kerajaan ini. Selain itu, Kerajaan Banjar menjalin hubungan dagang yang kuat dengan berbagai kerajaan dan negara di Asia, seperti Aceh, Mataram, Banten, Johor, hingga Cina, India, dan Siam.

Kerajaan Banjar juga berhasil memperluas kekuasaannya hingga hampir seluruh wilayah Kalimantan, menguasai beberapa kerajaan bawahan seperti Sukadana, Kotawaringin, Tanjungpura, Sambas, Landak, dan Mempawah. 

Selama masa keemasannya, Kerajaan Banjar mampu menjaga harmoni dengan masyarakat Dayak yang merupakan penduduk asli Kalimantan, menghormati adat dan kepercayaan mereka.

Penurunan Kerajaan Banjar Akibat Kolonialisasi Belanda

Kesultanan Banjar menghadapi tantangan besar dengan masuknya Belanda ke Kalimantan pada abad ke-17. 

Belanda ingin menguasai perdagangan lada di wilayah ini dan mulai menjalin perjanjian dagang dengan Kesultanan Banjar. 

Namun, perjanjian tersebut tidak menguntungkan Kerajaan Banjar karena Belanda menuntut monopoli dagang dan campur tangan dalam urusan dalam negeri.

Konflik antara Belanda dan Kesultanan Banjar tidak terhindarkan, mengakibatkan perang yang berlangsung lebih dari dua abad lamanya. 

Kategori :