WAW! Pertahankan Tradisi Asli, Benarkah Suku 'Baduy Dalam' Menolak Adanya Teknologi?

Selasa 06-06-2023,07:00 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Bodok

Baduy Dalam terdiri dari tiga desa, yaitu Cikeusik, Cikertawarna, dan Cibeo. Desa Cibeo lebih terbuka terhadap pendatang. 

BACA JUGA:Bukan Cuma Sekedar Tempat Healing, Gunung Bromo Juga Memiliki Peninggalan Makam Para Wali

Namun, pengunjung tetap tidak boleh mengambil foto serta dilarang memakai sabun, sampo, odol, dan bahan kimia lainnya saat mandi karena dikhawatirkan akan merusak alam. 

Sedangkan Desa Cikeusik sangat indah dan asri, tetapi jarang dikunjungi.

Selain kearifan lokalnya, masih banyak keunikan suku Baduy Dalam, di antaranya:

Gotong Royong


--

Di banyak tempat di Indonesia, sifat gotong royong sudah banyak ditinggalkan. 

BACA JUGA:Misteri Puncak Gunung Lawu Yang Dipenuhi Makam, Masih Belum Terpecahkan Hingga Sekarang!

Namun, sifat ini masih dipertahankan oleh suku Baduy Dalam. 

Terutama saat harus pindah ke daerah yang lebih subur karena mereka merupakan suku nomaden dan penganut sistem ladang terbuka.  

Bentuk Rumah Tidak Mencerminkan Status Sosial


--

Bentuk rumah adat di sini hampir serupa tanpa memandang status sosial. 

Yang membedakan hanyalah perabot yang terbuat dari kuningan. 

BACA JUGA:Kebenaran Pendekar Si Pahit Lidah Utusan Majapahit di Sumsel Masih Menjadi Misteri!

Kategori :