Sejarah Museum Lambung Mangkurat: Penjaga Warisan Budaya Banjar dan Kalimantan Selatan!
Sejarah Museum Lambung Mangkurat: Penjaga Warisan Budaya Banjar dan Kalimantan Selatan!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Museum Lambung Mangkurat merupakan salah satu museum penting di Kalimantan Selatan yang menjadi pusat pelestarian budaya, sejarah, dan kearifan lokal masyarakat Banjar.
Berlokasi di Banjarbaru, museum ini menyimpan berbagai koleksi yang mencerminkan perjalanan peradaban Kalimantan Selatan dari masa prasejarah hingga era modern.
Nama “Lambung Mangkurat” diambil dari tokoh mitologi dan leluhur masyarakat Banjar, yang dipercaya sebagai penguasa pertama Kerajaan Negara Dipa.
Awal Berdirinya Museum
BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!
Gagasan pendirian Museum Lambung Mangkurat muncul pada awal tahun 1960-an, saat pemerintah daerah dan para tokoh budaya Banjar menyadari pentingnya pelestarian warisan budaya daerah.
Museum ini secara resmi didirikan pada tahun 1978 dan mulai terbuka untuk umum pada tahun 1980.
Tujuannya adalah untuk menjadi rumah penyimpanan benda-benda bersejarah, sekaligus sebagai pusat edukasi bagi generasi muda.
Awalnya, koleksi museum hanya mencakup benda-benda tradisional masyarakat Banjar, seperti alat rumah tangga, peralatan pertanian, dan pakaian adat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Ancol: Saksi Bisu Perjalanan Jakarta dari Masa ke Masa!
Namun seiring berjalannya waktu, koleksinya bertambah mencakup peninggalan sejarah dari berbagai suku di Kalimantan Selatan seperti Dayak, Bukit, dan suku-suku pesisir.
Arsitektur dan Tata Ruang Museum
Bangunan museum dirancang dengan nuansa arsitektur rumah adat Banjar, yaitu Rumah Bubungan Tinggi.
Ciri khasnya terlihat pada atap yang menjulang tinggi, ukiran kayu yang indah, dan penggunaan bahan kayu ulin yang kokoh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
