Pemkot PGA

Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!

Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!

Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Jembatan Cirahong adalah salah satu jembatan bersejarah di Jawa Barat yang menjadi saksi bisu perkembangan transportasi pada masa kolonial Belanda.

Terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, jembatan ini membentang di atas Sungai Citanduy dan hingga kini masih digunakan untuk jalur kereta api sekaligus kendaraan roda dua dan roda empat ringan.

Keunikan desainnya serta nilai sejarah yang dikandung menjadikan Jembatan Cirahong sebagai ikon arsitektur klasik yang menakjubkan.

Pembangunan pada Masa Kolonial

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Ancol: Saksi Bisu Perjalanan Jakarta dari Masa ke Masa!

Pembangunan Jembatan Cirahong dimulai pada tahun 1893 oleh pemerintah kolonial Belanda melalui perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS).

Saat itu, Belanda tengah gencar memperluas jaringan kereta api untuk memperlancar mobilitas hasil bumi seperti kopi, teh, dan kayu dari daerah Priangan ke pelabuhan utama di Batavia dan Cilacap.

Sungai Citanduy yang lebar dan deras menjadi tantangan tersendiri, sehingga diperlukan jembatan kokoh untuk mendukung jalur transportasi tersebut.

Pembangunan jembatan ini menggunakan teknologi baja dan konstruksi rangka besi, yang pada masa itu dianggap modern dan canggih.

BACA JUGA:Sejarah Jembatan Merah: Saksi Perjuangan dan Perubahan Kota Surabaya!

Material jembatan sebagian besar didatangkan langsung dari Eropa. Para insinyur Belanda merancang struktur jembatan dengan model rangka truss, sehingga kuat menahan beban kereta api dan angin kencang.

Desain Unik: Kereta dan Kendaraan dalam Satu Jalur

Hal yang membuat Jembatan Cirahong berbeda dari kebanyakan jembatan lain adalah fungsinya yang ganda.

Lantai atas digunakan sebagai jalur rel kereta api, sementara bagian bawahnya diperuntukkan bagi kendaraan darat seperti sepeda, motor, kereta kuda, hingga mobil kecil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait