Dari Letusan Purba ke Legenda Sangkuriang, Sejarah Gunung Tangkuban Perahu yang Terlupakan

PAGARALAMPOS.COM - Dari Letusan Purba ke Legenda Sangkuriang, Sejarah Gunung Tangkuban Perahu yang Terlupakan

Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi paling ikonik di Indonesia yang terletak di Provinsi Jawa Barat sekitar 30 km sebelah utara Kota Bandung.

Bentuknya yang menyerupai perahu terbalik menjadikannya tak hanya menarik dari sisi geologis tetapi juga menyimpan kisah-kisah legenda yang telah turun-temurun diceritakan oleh masyarakat Sunda. Namun di balik daya tarik wisatanya Gunung Tangkuban Perahu menyimpan banyak sejarah dan misteri yang belum banyak diketahui orang.

Legenda Sangkuriang Asal-Usul Nama Tangkuban Perahu

Kisah paling terkenal dari Gunung Tangkuban Perahu adalah legenda Sangkuriang, cerita rakyat yang menjadi penjelasan mitologis mengenai asal-usul bentuk gunung ini. Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Sangkuriang jatuh cinta pada seorang perempuan bernama Dayang Sumbi yang ternyata adalah ibunya sendiri.

Ketika Dayang Sumbi menyadari hal ini, ia menolak lamaran Sangkuriang dan memberikan syarat mustahil Sangkuriang harus membuat sebuah perahu dan danau dalam semalam. Sangkuriang dibantu oleh makhluk gaib hampir menyelesaikan tugasnya tetapi Dayang Sumbi menggagalkannya dengan menyinari langit menggunakan kain putih hingga fajar tiba lebih cepat.

BACA JUGA:Tarian Jaipong, Ini dia Sejarah Tarian Tradisional Dengan Sentuhan Modern

BACA JUGA:Yuk Simak! Mengungkap Makna Tari Kecak Ritual, Sejarah, dan Seni Bali

Merasa gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu buatannya hingga terbalik. Perahu itulah yang diyakini menjadi Gunung Tangkuban Perahu, yang dalam bahasa Sunda berarti "perahu terbalik." Meski legenda ini populer sebagian orang percaya bahwa cerita tersebut menyimpan simbolisme lebih dalam terkait moralitas larangan hubungan sedarah serta hubungan manusia dengan alam gaib.

Fakta Geologis yang Tak Banyak Diketahui

Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi stratovolcano yang masih aktif hingga kini. Bentuknya yang unik dan kaldera-kalderanya yang dramatis adalah hasil dari letusan besar ribuan tahun silam.

Gunung ini memiliki beberapa kawah aktif, di antaranya kawah Ratu, kawah Domas dan kawah Upas. Namun yang tak banyak diketahui adalah bahwa gunung ini merupakan bagian dari sistem vulkanik purba yang jauh lebih besar yaitu Gunung Sunda purba.

BACA JUGA:Papua Sebelum Kita, Ketika Sejarah Tak Tertulis Berbicara!

BACA JUGA:Sejarah Tari Tanggai: Dari Kesultanan Palembang Hingga Menjadi Ikon Budaya

Sumber: