Pemkot PGA

Kawah Ratu: Antara Mitos, Keindahan Alam, dan Jejak Sejarah di Tanah Sunda!

Kawah Ratu: Antara Mitos, Keindahan Alam, dan Jejak Sejarah di Tanah Sunda!

Kawah Ratu: Antara Mitos, Keindahan Alam, dan Jejak Sejarah di Tanah Sunda!-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia dikenal sebagai negeri di atas Cincin Api Pasifik, sehingga memiliki banyak gunung berapi aktif dengan pesona kawah yang luar biasa.

Salah satu yang paling terkenal adalah Kawah Ratu, yang terletak di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selain menyuguhkan keindahan alam yang menakjubkan, tempat ini juga menyimpan kisah sejarah, nilai spiritual, serta legenda mistis yang masih hidup hingga kini.

Asal Usul Kawah Ratu

Kawah Ratu terbentuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Salak yang telah beberapa kali meletus sepanjang sejarah. Letusan besar di masa lampau meninggalkan cekungan besar yang kini dikenal sebagai kawah utama gunung tersebut.

Nama “Kawah Ratu” diyakini muncul dari kepercayaan masyarakat setempat yang menganggap kawasan ini dijaga oleh sosok gaib berwujud seorang ratu.

Penamaan ini juga dianggap mencerminkan keelokan dan keagungan kawah yang tampak megah dibandingkan kawah kecil lain di sekitar Gunung Salak.

BACA JUGA:Manfaat Daging Kelinci bagi Kesehatan: Sumber Protein Rendah Lemak yang Kaya Nutrisi!

Pemandangan di kawasan ini sangat khas — asap belerang yang mengepul, aliran air panas kecil, serta batuan berwarna kekuningan akibat kandungan sulfur yang tinggi. Kombinasi aroma belerang dan panorama alam yang eksotis membuat Kawah Ratu terlihat menawan sekaligus misterius.

Jejak Sejarah dan Aktivitas Vulkanik

Gunung Salak tergolong stratovolcano aktif yang masih diawasi hingga kini. Catatan sejarah mencatat letusan besar terjadi pada tahun 1699, yang mengubah bentuk lereng gunung dan menciptakan aliran lahar menuju area yang kini menjadi Kawah Ratu.

Meskipun tidak sering mengalami letusan besar, aktivitas vulkanik kecil seperti semburan gas dan asap belerang masih kerap terjadi, menjadi tanda bahwa gunung ini masih “hidup”.

Karena potensi bahayanya, kawasan ini masuk dalam pengawasan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Namun, hal tersebut tidak menyurutkan minat para pendaki dan pecinta alam untuk menjelajahi keindahannya.

BACA JUGA:Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan: Rahasia Tradisional untuk Tubuh Sehat dan Bugar!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait