Tiwah, Jejak Spiritual Dayak Ngaju: Tradisi Mengiringi Arwah Menuju Kehidupan Abadi
Tiwah, Jejak Spiritual Dayak Ngaju: Tradisi Mengiringi Arwah Menuju Kehidupan Abadi-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah lebatnya hutan Kalimantan Tengah yang masih alami, terdapat sebuah tradisi leluhur yang terus dijaga hingga kini—ritual Tiwah.
Upacara suci ini dijalankan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk mengantar roh orang yang telah meninggal menuju Lewu Tatau, dunia roh yang diyakini sebagai tempat tinggal terakhir yang abadi.
Tiwah bukan sekadar prosesi adat, melainkan cerminan dari nilai-nilai spiritual yang dalam serta penghormatan tinggi terhadap leluhur.
Ritual ini juga menjadi simbol kekayaan budaya masyarakat Dayak yang diwariskan lintas generasi.
Filosofi dan Tujuan Upacara Tiwah
Dalam kepercayaan Dayak Ngaju, kematian bukan merupakan akhir dari sebuah kehidupan. Roh orang yang meninggal dianggap belum sepenuhnya berpindah ke alam baka hingga dilakukan upacara Tiwah.
BACA JUGA: Danau Satonda: Sejarah Alam dan Legenda Mistis Pulau Vulkanik yang Menawan
BACA JUGA:Mengenal Bukit Ketapang: Catatan Sejarah Perjuangan dan Pesona Alam yang Memikat
Jika tidak diantarkan melalui ritual ini, roh diyakini masih berada di dunia manusia dan bisa mengganggu keluarga yang ditinggalkan.
Tiwah bertujuan untuk membebaskan roh dari ikatan dunia fana serta menghantarkannya secara layak menuju Lewu Tatau.
Pelaksanaannya bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah kematian, tergantung kesiapan keluarga, baik secara finansial maupun sosial.
Tahapan Penting dalam Pelaksanaan Tiwah
Tiwah merupakan rangkaian ritual yang kompleks dan berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.
Berikut adalah tahapannya:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
