Tradisi Bedding Ceremony: Simbol Sakral dalam Perkawinan Kaum Ningrat
Tradisi Bedding Ceremony: Simbol Sakral dalam Perkawinan Kaum Ningrat-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Dalam perjalanan sejarah, pernikahan kalangan bangsawan bukan sekadar penyatuan dua insan, melainkan peristiwa besar yang diiringi simbol, prosesi, serta makna sosial yang mendalam.
Salah satu tradisi yang paling menarik perhatian adalah Bedding Ceremony atau dikenal juga sebagai upacara ranjang.
Ritual ini telah ada selama ratusan tahun dan muncul di berbagai budaya. Intinya, pasangan pengantin “diantar” menuju kamar pengantin setelah melewati serangkaian prosesi.
Tak jarang, momen tersebut turut disaksikan keluarga, kerabat dekat, bahkan pejabat kerajaan.
BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu
BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya
Kehadiran para saksi ini dianggap sebagai penegasan sahnya perkawinan sekaligus simbol penyempurnaan ikatan suci.
Variasi Tradisi di Berbagai Negeri
Bentuk dan pelaksanaan upacara ini berbeda sesuai dengan budaya dan zamannya:
Inggris
Tempat tidur pengantin diberkati oleh pendeta sebelum digunakan. Ada pula tradisi melempar kaus kaki pengantin pria kepada para tamu, dan siapa yang berhasil mendapatkannya diyakini akan segera menyusul menikah.
Swedia abad ke-16
Pasangan pengantin dibaringkan di atas ranjang sementara keluarga serta teman-teman berkumpul dan bersantap bersama.
BACA JUGA:Mengungkap Kisah Mistis dan Spiritualitas Gunung Pakuwojo: Warisan Sejarah dari Tanah Jawa
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
