Rahasia Ilmu Hitam Suku Sasak: Menguak Warisan Mistis dan Bahaya yang Mengintai

Praktik ini ditujukan untuk mempengaruhi perasaan seseorang, seperti membuat orang lain jatuh cinta atau patuh kepada pelaku melalui ritual dan benda khusus.

Pagar Gaib

Ini adalah ritual pelindung yang diyakini bisa menjaga rumah, harta, atau individu dari gangguan fisik maupun spiritual.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Malabar: Warisan Kolonial, Teknologi Radio, dan Kearifan Lokal di Selatan Bandung!

BACA JUGA:Sejarah Suku Bajo: Jejak Peradaban Maritim di Nusantara yang Tak Tergerus Zaman!

Biasanya dilakukan dengan menanam benda khusus di sekitar rumah atau membaca doa tertentu.

Pandangan Masyarakat Sasak tentang Ilmu Hitam

Secara umum, ilmu hitam dipandang dengan rasa waspada dan takut karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang dianut masyarakat Sasak.

Meski demikian, kisah dan cerita mengenai ilmu hitam tetap hidup dalam tradisi lisan sebagai bagian dari warisan budaya, yang berfungsi baik sebagai peringatan maupun hiburan.

Masyarakat mengingatkan pentingnya menghindari praktik ilmu hitam dan lebih mengedepankan pendekatan spiritual sesuai agama.

Walaupun praktik ilmu hitam tidak lagi sepopuler dulu, masih ada segelintir orang yang mempercayainya dan menggunakannya.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Bubrah: Warisan Buddha yang Terselip di Balik Keindahan Prambanan

BACA JUGA:Mengungkapkan Sejarah Gunung Nona di Enrekang: Antara Keindahan Alam dan Legenda Mistis!

Suku Sasak terus berupaya menjaga tradisi sekaligus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, menjadikan kepercayaan akan ilmu hitam sebagai bagian dari kekayaan budaya yang terus diwariskan.

Sumber: