Jejak Erotisme Zaman Kuno: Temuan Artefak 4.000 Tahun Ungkap Gaya Hidup Seksual di Timur Tengah
Jejak Erotisme Zaman Kuno: Temuan Artefak 4.000 Tahun Ungkap Gaya Hidup Seksual di Timur Tengah-Rekomendasi HP Terbaru 2025: 7 Pilihan Smartphone Paling Menarik untuk Anda!-
BACA JUGA:Sejarah Danau Ranau: Keindahan Alam dan Warisan Geologi di Perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung
Seks juga dianggap sebagai bentuk perlindungan, bahkan semacam kontrasepsi, jauh sebelum konsep penyakit menular seksual dikenal luas.
Fungsi Sosial dan Budaya
Artefak semacam ini ditemukan di berbagai lokasi, mulai dari tempat ibadah hingga pemakaman dan rumah tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa objek-objek tersebut tersebar luas dan bukan barang langka bagi masyarakat saat itu.
Menurut Assante, plakat ini tidak hanya dinikmati oleh kalangan pria dewasa, tetapi juga dapat dilihat oleh perempuan dan bahkan anak-anak, menandakan posisinya sebagai bagian dari budaya populer.
Laura A. Peri menegaskan bahwa material yang digunakan untuk membuat plakat—yakni tanah liat atau terakota—sangat terjangkau dan mudah dibentuk, sehingga produksinya bersifat massal.
BACA JUGA: Danau Satonda: Sejarah Alam dan Legenda Mistis Pulau Vulkanik yang Menawan
BACA JUGA:Mengenal Bukit Ketapang: Catatan Sejarah Perjuangan dan Pesona Alam yang Memikat
Ia juga mengungkapkan bahwa teks-teks dari masa Mesopotamia banyak yang menggambarkan hubungan seksual secara eksplisit, contohnya dalam "Epos Gilgamesh" yang menyebut seks sebagai bagian dari kenikmatan hidup yang sebaiknya dirayakan.
Perbandingan dengan Budaya Lain
Jika dibandingkan dengan seni visual dari Israel dan Kanaan, tema erotis lebih jarang muncul.
Meski begitu, terdapat artefak seperti segel dari era Kanaan yang menggambarkan pasangan berdiri, meski tidak seterbuka karya Babilonia.
Salah satu aspek yang paling membedakan budaya Babilonia adalah bagaimana mereka memandang homoseksualitas pria, yang juga menjadi bagian dari perdebatan ilmiah seputar makna artefak erotis ini.
Dr. Ilan Peled dari Hebrew University menambahkan bahwa tujuan utama dari pembuatan plakat-plakat ini masih menjadi bahan diskusi.
Ada yang berpendapat bahwa mereka adalah bentuk penghormatan kepada dewi cinta Ishtar, sementara yang lain menganggapnya sebagai jimat pelindung atau bahkan cikal bakal media hiburan dewasa pada masa itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
