Pemkot PGA

Bukit Karst: Saksi Bisu Perjalanan Geologi dan Kearifan Lokal yang Mulai Tergerus

Bukit Karst: Saksi Bisu Perjalanan Geologi dan Kearifan Lokal yang Mulai Tergerus

Bukit Karst: Saksi Bisu Perjalanan Geologi dan Kearifan Lokal yang Mulai Tergerus-Foto: net -

Sayangnya, kelestarian bukit karst kini terancam oleh aktivitas manusia. Penambangan batu kapur secara besar-besaran, pembangunan jalan, industri, dan alih fungsi lahan menjadi ancaman serius bagi sistem karst yang sangat sensitif.

Kerusakan lingkungan karst bukan hanya menghancurkan keindahan visual, tapi juga memutus rantai ekosistem serta merusak cadangan air bawah tanah yang selama ini menopang kehidupan masyarakat sekitar. Dampaknya bisa berupa kekeringan, longsor, atau hilangnya habitat flora dan fauna endemik.

Upaya Pelestarian dan Pengakuan Dunia

Beberapa kawasan karst di Indonesia kini telah diakui dunia, seperti Gunung Sewu yang masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark.

Pengakuan ini menjadi titik penting untuk memulai langkah konservasi berbasis edukasi dan pengembangan wisata yang ramah lingkungan.

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Pekanbaru: Menjelajahi Pesona Alam, Budaya, dan Sejarah di Ibu Kota Riau!

BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan

Peran aktif masyarakat, akademisi, dan pemerintah sangat penting untuk melindungi kawasan karst sebagai bagian dari warisan alam dan budaya bangsa.

Melalui pendekatan yang bijak dan berkelanjutan, bukit karst tidak hanya bisa dijaga, tetapi juga dimanfaatkan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan daya tarik wisata yang mendidik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait