Pemkot PGA

Cleopatra Lebih dari Sekadar Kecantikan: Menyingkap Peran Politik dan Kecerdasan Sang Ratu Mesir Kuno

Cleopatra Lebih dari Sekadar Kecantikan: Menyingkap Peran Politik dan Kecerdasan Sang Ratu Mesir Kuno

Cleopatra Lebih dari Sekadar Kecantikan: Menyingkap Peran Politik dan Kecerdasan Sang Ratu Mesir Kuno-Foto: net -

Awalnya, ia memerintah bersama saudara sekaligus suaminya, Ptolemaeus XIII. Konflik internal membuat Cleopatra terpaksa melarikan diri dari takhta.

Pada tahun 48 SM, ia mencari perlindungan dari jenderal Romawi Julius Caesar. Dengan bantuannya, Cleopatra berhasil merebut kembali kekuasaannya.

Ptolemaeus XIII akhirnya tewas di Sungai Nil.

Cleopatra dan Caesar memiliki seorang anak, Caesarion. Setelah pembunuhan Caesar pada 44 SM, ia kemudian menjalin hubungan dengan jenderal Romawi lain, Marcus Antonius. Bersama Antonius, ia memiliki tiga anak dan menjalin aliansi strategis.

Namun, kedekatan mereka menimbulkan kecemasan di kalangan elit Romawi. Oktavianus, lawan politik Antonius, kemudian menyatakan perang terhadap mereka.

Dalam Pertempuran Actium pada 31 SM, Cleopatra dan Antonius kalah. Antonius bunuh diri, disusul Cleopatra yang diduga mengakhiri hidup dengan gigitan ular berbisa.

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Pekanbaru: Menjelajahi Pesona Alam, Budaya, dan Sejarah di Ibu Kota Riau!

BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan

Peristiwa ini mengakhiri kekuasaan Ptolemaik dan membawa Mesir di bawah kendali Romawi.

Tantangan Menyusun Potret Sejati Cleopatra

Memahami siapa Cleopatra sebenarnya tidak mudah. Hanya sedikit sumber sejarah asli dari masanya yang tersisa.

Sebagian besar narasi tentangnya berasal dari sejarawan Romawi seperti Plutarkhos dan Cassius Dio—penulis yang hidup jauh setelah kematiannya dan sering kali menulis dari perspektif politis Romawi.

Akibatnya, Cleopatra sering digambarkan secara sepihak: sebagai wanita penggoda yang memanfaatkan pesonanya untuk memengaruhi pria kuat demi ambisi pribadinya. Gambaran ini tidak hanya memperkuat propaganda Romawi, tetapi juga menutupi sisi lain dari kecerdasan dan kepemimpinannya.

BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Berau, Pusat Perdagangan dan Maritim Kalimantan Timur

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait