Lebih dari Sekadar Monumen: Taman Tugu Debus dan Warisan Spiritualitas Pejuang Banten
Lebih dari Sekadar Monumen: Taman Tugu Debus dan Warisan Spiritualitas Pejuang Banten-Foto: net -
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Kluet: Asal Usul, Budaya, dan Perannya dalam Keberagaman Aceh Selatan!
Desain tugu dengan ornamen khas mencerminkan kekuatan, keteguhan, dan kekayaan budaya daerah.
Selain sebagai simbol sejarah, taman ini juga difungsikan sebagai ruang terbuka hijau yang dipakai warga untuk rekreasi, olahraga, dan berbagai aktivitas seni dan budaya.
Nilai Simbolis dan Peran Edukatif
Taman Tugu Debus bukan hanya tempat bersantai atau berfoto, melainkan sarana edukasi tentang sejarah dan budaya.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bukit Zaitun: Titik Suci dalam Lintasan Waktu!
BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Maluku Utara: Sasadu, Simbol Persatuan dan Kearifan Lokal Masyarakat Sahu!
Monumen ini mengajarkan nilai keberanian, ketahanan fisik dan mental, serta hubungan mendalam antara manusia dan spiritualitas.
Ornamen yang sarat dengan simbol keislaman dan budaya lokal mengingatkan pentingnya pelestarian tradisi di tengah kemajuan zaman dan globalisasi.
Dahulu, Debus adalah alat perjuangan fisik dan spiritual; kini diabadikan sebagai bagian penting identitas budaya yang harus terus dikenalkan kepada generasi penerus.
Pelestarian dan Aktivitas Budaya
Seiring waktu, Taman Tugu Debus bertransformasi menjadi pusat kegiatan budaya, sering menjadi tempat pertunjukan Debus, festival seni tradisional, dan acara kebudayaan lainnya.
Dengan demikian, taman ini tidak hanya menjadi ikon kota, tetapi juga ruang aktif dalam menjaga keberlangsungan Debus dan budaya Banten secara umum.
Acara yang digelar menarik minat warga lokal maupun wisatawan yang ingin menyaksikan langsung seni bela diri ini dan memahami makna filosofisnya.
Taman Tugu Debus menjadi contoh bagaimana sebuah kota bisa menghargai warisan leluhur tanpa mengesampingkan kebutuhan masyarakat modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
